KONTAN.CO.ID - Pemerintah telah
menunjuk Wiku Adisasmito sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan
Covid-19.
Wiku menggantikan Achmad Yurianto
yang sebelumnya menjabat sebagai juru bicara pemerintah sejak 3 Maret 2020.
Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan bahwa juru bicara pemerintah adalah Prof. Wiku Adisasmito dari BNPB
(Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
Achmad Yurianto juga membenarkan
pergantian tersebut. "Betul (Jubir pemerintah digantikan oleh Wiku
Adisasmito)," ujar dia kepada Kontan.co.id.
Lantas seperti apa profilnya?
Profil
Wiku Adisasmito
Wiku merupakan Ketua Tim Pakar
Gugus Tugas Covid-19. Pria kelahiran 20 Februari 1964 ini pun menamatkan pendidikan
dari IPB Bogor tahun 1988 sebagai dokter hewan.
Mengutip laman resmi Universitas
Indonesia, pada 1995 dia juga berhasil meraih gelar sarjana dokter hewan dari
Institut Pertanian Bogor (IPB).
Selanjutnya, dia meraih Master of Science (MSc.) dari Colorado State
University (CSU) pada tahun 1990 dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) pada tahun
1995.
Saat ini, Wiku merupakan Guru
Besar yang mendalami kebijakan kesehatan di bidang sistem kesehatan dan
penanggulangan penyakit infeksi.
Dia juga seorang staf pengajar di
Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia untuk beberapa mata kuliah sarjana dan pascasarjana
terkait analisis dan pembuatan kebijakan kesehatan.
Aktif
di penelitian
Sejak tahun 1992, penelitian yang
dilakukan oleh Wiku sebagian besar bertemakan sistem kesehatan dan
penanggulangan penyakit infeksi.
Beberapa judul penelitian Beliau
seperti Pandemic Influenza Preparedness: Policy Analysis, The Asia Flu
Capacity: Health System Analysis to Support Capacity Development to Respond to
Pandemic Influenza in Asia, Molecular Epidemiology of Influenza A in Bali
(BaliMEI), Surge in demand for health services (Surge Capacity), dan Field
Building Leadership Initiative merupakan hasil kolaborasi antar institusi internasional
di Eropa, Amerika, Kanada, dan Asia.
Dia juga berperan sebagai
Principal Investigator dari Indonesia sehingga mampu memposisikan Universitas
Indonesia secara strategis dalam kerja sama penelitian dan publikasi ilmiah
internasional.
Di luar bidang akademik, Wiku
juga menyalurkan ilmu yang dimilikinya melalui 3 judul buku yang berhasil ia
tulis, ketiganya adalah "Sistem Kesehatan", "Sistem Manajemen
Lingkungan Rumah Sakit", dan "Audit Lingkungan Rumah Sakit".
Wiku aktif dalam beragam kegiatan
pengabdian masyarakat dengan menduduki berbagai posisi struktural di LSM maupun
pemerintahan, seperti di Matsushita Gobel Foundation (2007), BPPN (2000-2004),
dan LSM Pelangi (1994-1999).
Pada 2011, ia menjabat sebagai
Dewan Eksekutif Coordinating Organizations of Regional Disease Surveillance
(CORDS).
Pada saat wabah flu burung
melanda Indonesia beberapa tahun silam, Wiku menjadi anggota panel ahli di
Komisi Nasional Pengendalian Flu Burung.
Ia juga pernah berperan aktif
dalam South East Asia One Health University Network (SEAOHUN) yang
mempertemukan universitas-universitas se-Asia Tenggara.
Di UI, Wiku sempat diberi amanah
untuk menjadi Direktur Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis UI
(2007-2012). Tugasnya mengelola kerja sama dan upaya melindungi dan
memanfaatkan hak kekayaan intelektual di UI.
Sumber : Kontan, 22.07.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar