KONTAN.CO.ID - TOKYO. Saham Mitsubishi Motors Corp anjlok
13% ke level terendah sepanjang masa
sejka listing tahun 1988 pada hari Selasa (28/7). Terjunnya saham peruahaan ini
setelah membukukan penjualan suram di pasar utamanya yakni Asia Tenggara akibat pandemi
Covid-19.
Suramnya penjualan di Asia
Tenggara membuat Mitsubishi Motors Corp menghadapi keraguan tentang percepatan
pemulihan pasar otomotif. Produsen otomotif ini memperkirakan akan mengalami
kerugian besar untuk tahun ini.
Sehari sebelumnya, Mitsubishi
Motors, anggota termuda aliansi Nissan Motor dan Renault SA, melaporkan bahwa
penjualan di negara-negara Asia Tenggara, yang biasanya merupakan seperempat
dari penjualan globalnya, anjlok hampir 70% menjadi hanya 17% dari total
penjualan selama April-Juni.
Mitsubishi Motors mempertaruhkan
pertumbuhan di Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam. Di empat negara ini,
Mitsubishi mampu mengalahkan saingannya yang lebih besar. Dampak pandemi di
negara- negara ini juga lebih lambat dibanding China dan negara lainnya.
Hal ini membuat beberapa ahli
menilai bahwa pemulihan penjualan Mitsubishi mungkin tertinggal dari produsen
mobil lain dan memperumit rencana restrukturisasi yang dirinci pada 27 Juli
2020.
Mitsubishi Motors juga telah
memprediksi akan mencatatkan kerugian operasional sebesar 140 miliar yen atau
sekitar US$ 1,33 miliar untuk tahun fiskal 2020 yang akan berakhir pada 31
Maret 2021. Itu bakal jadi kerugian terbesar setidaknya 18 tahun terakhir.
Mio Kato,
Analis LightStream Research
mengatakan, hasil penjualan Mitsubishi Motors cukup mengejutkan akibat pasar
Asia Tenggara sangat memprihatinkan.
“ASEAN ditargetkan menjadi
pendorong pertumbuhannya dan bahkan diposisikan sebagai titik menarik utama
bagi Aliansi Renault-Nissan. Penjualan ASEAN turun dan sekarang menghasilkan
kerugian,” kata Kato seperti dikutip Reuters, Selasa (28/7).
Secara global Mitsubishi Motors
hanya menjual 139.000 kendaraan pada kuartal April-Juni, 53% lebih rendah dari
tahun lalu.
Hisashi Arakawa, wakil kepala
manajemen investasi di Aberdeen Standard Investments di Tokyo, mengatakan
kesulitan Mitsubishi Motors berbeda dengan beberapa pembuat mobil Jepang
lainnya, terutama Toyota Motor Corp, yang relatif baik di pandemi dengan
meningkatkan pangsa pasar di beberapa pasar.
Beberapa analis optimistis
tentang prospek jangka panjang perusahaan dan mendukung strategi pemulihannya.
"Dalam jangka pendek Asia
Tenggara tidak akan bekerja dengan baik untuk mereka, tetapi dalam jangka
panjang itu adalah hal yang tepat untuk mereka lakukan," kata Chris
Richter, wakil kepala penelitian Jepang di CLSA.
Sumber : Kontan, 28.07.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar