KONTAN.CO.ID - PARIS. Boeing Co dikabarkan sedang dalam proses untuk melakukan
penundaan jet terbaru 777X selama beberapa bulan atau hingga satu tahun.
Melansir artikel Reuters, Sabtu (25/7) hal ini terpaksa dilakukan lantaran
krisis Covid-19 terus memperburuk ekonomi dan berdampak pada
penurunan permintaan.
Boeing berharap untuk membawa jet
ke pasar karena jumlah penumpang saat ini mulai bangkit setelah sebelumnya
anjlok akibat pandemi. Perusahaan juga berharap perang dagang antara Washington
dan Beijing bisa diredam lantaran China merupakan pasar yang penting bagi
industri penerbangan.
Akan tetapi, hal ini bisa saja
membuka risiko baru bagi Boeing, seperti kehilangan perhatian dan momentum
teknik sekaligus bakal diperketatnya pengawasan dari Administrasi Penerbangan
Federal AS (US Federal Aviation) selama
proses sertifikasi yang bakal memakan waktu bertahun-tahun.
keterlambatan ini juga berpotensi
menyebabkan masalah dalam rantai pasok Boeing. Pengumuman ini antara lain baru
akan digaungkan pada pekan depan, ketika Boeing mempublikasikan laporan
keuangan.
Boeing menolak mengomentari kapan
777X akan diluncurkan. Hanya saja, bisa dipastikan bahwa jet model terbaru ini
sedang melanjutkan uji terbang. "Kami sedang bekerjasama dengan pelanggan
kami di seluruh dunia, di saat mereka terus beradaptasi dengan situasi Covid-19
yang terus berkembang," kata perusahaan.
Boeing pun tengah berupaya untuk
merampungkan pembuatan 777X, versi yang lebih besar dari 777 mini-jumbo, ke
tangan pelanggan pada tahun 2021. Rencana ini sudah berjalan setahun lebih
lambat dari yang semula dijadwalkan setelah mengalami hambatan produksi mesin
dari General Electric GE9X.
Saat ini Boeing sedang bersiap
untuk menunda peluncuran sekitar satu tahun, menurun dua orang yang mengetahui
hal ini. Namun, diperkirakan Boeing akan mendorong penjualan secara masif pada
tahun 2022-2023 mendatang. "Ada begitu pesawat berbadan lebar yang
pensiun. Jika perjalanan udara kembali ke level 2019, akan banyak pesawat baru
yang dibutuhkan," kata salah satu sumber.
777X sendiri akan menjadi jet
besar pertama yang disertifikasi setelah perangkat lunak pada pesawat seri 737
MAS memicu dua kecelakaan fatal dan membuat hubungan antara Boeing dan
regulator menjadi tidak nyaman.
Sumber : Kontan, 26.07.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar