KONTAN.CO.ID
- JAKARTA. Pemerintah akan mengalokasikan pembiayaan
investasi sebesar Rp 42,3 triliun yang akan diberikan ke sembilan perusahaan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Pembiayaan investasi ini masuk dalam RAPBN 2021 yang telah disusun.
Dalam
draf Rapat Dengar Pendapat (RDP) Kementerian Keuangan dengan Komisi XI DPR RI yang diselenggarakan tertutup pada Senin
(14/9) dan dihimpun Kontan.co.id, pemberian alokasi dana untuk pembiayaan
investasi itu digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Berikut
ini adalah daftar sembilan BUMN yang terpilih dalam postur pembiayaan investasi
yang dikutip dalam paparan Kemenkeu pada RDP dengan Komisi XI DPR RI. Pertama, PLN mendapat suntikan pembiayaan sebesar Rp 5 triliun. Pembiayaan
tersebut akan difokuskan untuk pendanaan infrastruktur ketenagalistrikan untuk
Transmisi, gardu, dan distribusi untuk listrik perdesaan.
Kedua,
untuk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebesar Rp 2,25 triliun yang digunakan
untuk mendukung penyediaan dana murah jangka panjang kepada penyalur KPR FLPP
dengan porsi pendanaan 25%.
Ketiga,
pembiayaan investasi senilai Rp6,2 triliun untuk Hutama Karya. Fokus utama
pemberian investasi ini untuk kelanjutan pembangunan infrastruktur jalan tol
Trans Sumatra (JTTS) untuk 3 ruas tol.
Keempat,
pembiayaan untuk Pelabuhan Tanjung Benoa sebesar Rp 1,2
triliun. Pembiayaan ini guna mendukung program Bali Maritime Tourism Hub. Keenam,
PT ITDC mendapat pembiayaan investasi senilai Rp470 miliar.
Kelima,
pembiayaan untuk PT Kawasan Industri Wijayakusuma sebesar Rp 977 miliar untuk pengembangan
Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Keenam,
untuk pembiayaan PT PAL senilai Rp1,28 triliun untuk mendukung
kesiapan fasilitas produksi kapal selam dan pengadaan peralatan pendukung
produksi kapal selam.
Ketujuh, untuk LPEI sebesar Rp 5 triliun yang akan digunakan untuk penyediaan pembiayaan, penjaminan dan asuransi serta penugasan khusus ekspor (national interest account).
Kedelapan, pembiayaan untuk PT ITDC senilai Rp470 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung untuk penyelenggaraan KTT G20 tahun 2023 di Tanamori-Labuan Bajo.
Serta
terakhir, untuk pembiayaan PT BPUI (Persero ) sebesar Rp20 triliun yang difokuskan
untuk peningkatan kapasitas usaha dalam menata industri perasuransian dan
penjaminan.
Sumber : Kontan, 15.09.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar