JAKARTA: Operator pelayaran berjanji akan mengoptimalkan seluruh potensi armada angkutan niaga nasional guna mengurangi ketergantungan Indonesia kepada kapal luar negeri.
Ketua Umum Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan saat ini jumlah kapal niaga nasional sudah mencapai hampir 11.000 unit.
Dengan jumlah itu, dia memperkirakan kapasitas kapal berbendera Merah Putih mencapai 17 juta dead weight tonnage (DWT). "Kami akan mengoptimalkan di sektor angkutan luar negeri," katanya pekan lalu (15 Oktober)
Hingga kini, kapal-kapal niaga nasional berbendera Merah Putih tersebut sudah menguasai kegiatan angkutan laut dalam negeri secara penuh.
Bahkan, sejak Mei 2011, hampir 100% kegiatan pengangkutan barang dan penumpang antarpelabuhan di dalam negeri sudah menggunakan kapal berbendera Merah Putih.
Pesatnya pertumbuhan armada niaga nasional itu, tidak lain karena pemerintah memberikan dukungan dengan mengeluarkan kebijakan asas cabotage sesuai dengan Inpres No.5 tahun 2005 dan UU No.17 tahun 2008 tentang Pelayaran.
Namun, katanya, INSA harus mengakui pertumbuhan yang pesat itu masih belum optimal karena kapal di sektor angkutan luar negeri dan penunjang kegiatan hulu migas masih sedikit.
Menurut dia, industri pelayaran nasional belum mampu bersaing pada kegiatan penyediaan kapal hulu migas seperti kapal survey seismik, pengeboran dan kontruksi lepas pantai.
Padahal hingga 2015, kita butuh setidaknya 80 unit kapal-kapal offshore tersebut. Saya berharap, dengan even-even seperti ini, minat investasi di sektor ini semakin bergairah sehingga semakin banyak pemain besar yang bergerak di industri pelayaran. (ea)
Sumber : Bisnis Indonesia, 16.10.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar