JAKARTA: Wakil Presiden Boediono berjanji akan membenahi
sistem logistik nasional dalam sisa 3 tahun pemerintahan ke depan untuk
memperlancar distribusi barang dan meningkatkan kinerja ekspor.
"Tiga tahun mendatang kita akan mencoba menangani
secara sangat serius hal-hal yang menghambat arus dokumen, arus keuangan, dan
arus barang dan jasa yang akhirnya bermuara pada proses perdagangan. Ini sedang
kita tangani bersama-sama," katanya saat membuka Trade Expo Indonesia hari
ini.
Wapres mengemukakan di Indonesia sulit dilakukan produksi
barang yang terpusat di suatu wilayah, sehingga distribusi barang memerlukan
infrastruktur yang memadai. Dia mengakui jika saat ini kondisi infrastruktur
masih harus ditingkatkatkan, karena biaya logistik dan distribusi barang di
Indonesia masih tergolong mahal.
Boediono mengatakan pemerintah juga akan memperbaiki
regulasi yang masih menghambat arus distribusi dokumen dan keuangan untuk
mendukung kelancaran ekspor tersebut.
Pada kesempatan itu, Wapres mengharapkan para pengusaha
dalam negeri bersama delegasi misi dagang luar untuk memanfaatkan forum bisnis
ini secara maksimal. Selain untuk kesepakatan bisnis, Wapres juga meminta
kementerian, pelaku usaha, dan perbankan
dapat menyatukan langkah untuk meningkatkan ekspor dan investasi.
Dalam Trade Expo Indonesia akan digelar forum business to business (B to B) para
eksportir dan importir. Tahun ini,
Kemendag menargetkan bisa meraih transaksi US$380 juta.
Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan
mengatakan ekspor Indonesia pada 2011 menembus US$200 miliar, meski di tengah
kondisi krisis global. Gita mengatakan dunia saat ini sedang menghadapi imbas
krisis yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat.
Namun, kata dia, belajar dari pengalaman 2008, Indonesia
berhasil mengatasi dampak krisis global yang terjadi kala itu sehingga ekspor
Indonesia tak terlalu berpengaruh.
Kementerian Perdagangan, jelas Gita, akan memfokuskan
pada tiga hal utama yakni diversifikasi pasar ekspor, penguatan daya saing, dan
penguatan pasar dalam negeri. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 19.10.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar