JAKARTA: Indonesia National Air Carriers Association
(Inaca), asosiasi perusahaan penerbangan nasional,mendukung rencana pemerintah
untuk membangun bandara baru di Jabodetabek untuk mengantisipasi lonjakan
penumpang di masa depan.
“Memang sudah waktunya ada bandara baru di Jabodetabek.
Pertumbuhan penumpang rata-rata 15% per tahun dan ekonomi Indonesia yang
bertumbuh rata-rata 6% lebih, dalam waktu yang tidak lama Bandara Soekarno-Hatta
sudah tidak bisa menampung lagi lonjakan penumpang meskipun sudah diadakan
pengembangan. Sudah tepat pemerintah merencanakan Bandara baru,” kata Sekjen
Inaca Tengku Burhanuddin di Jakarta, hari ini.
Menurut dia, rencana pemerintah tersebut mencerminkan
adanya kemajuan dalam pola pikir karena biasanya selama ini menunggu dulu
terjadi kelebihan kapasitas baru direncanakan pengembangan. Sehingga akan sama
seperti kota-kota besar lainnya di dunia yang sudah memiliki bebetapa bandara.
“Kota-kota besar di dunia seperti Tokyo, London, dan
Shanghai sudah punya masing-masing dua bandara. Jakarta harusnya juga demikian.
Diharapkan pada 2020 sudah ada solusi menghadapi lonjakan penumpang itu dengan
adanya bandara baru tersebut,” kata dia.
Dia mengingatkan hal yang penting dalam membangun bandara
baru adalah memperhatikan akses menuju lokasi seperti jalan tol dan kereta api
harus paralel direncanakan. “Pengalaman seperti Bandara Lombok dan Bandara
Kuala Namu Medan, jalan tol belum tersentuh, ini jangan terulang. Perlu
perencanaan matang dan tidak tambal sulam,” tuturnya.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Agus Priyanto juga
menyambut baik rencana pemerintah membangun bandara baru di sekitar Jabodetabek
seperti di Karawang. “Karawang tepat dari sisi akses. Nanti akan dikaji Garuda
membuka hub disitu,” katanya.
Dia menambahkan dalam membangun bandara harus
diperhatikan arus penumpang dan barang keluar masuk, serta rencanan jangka
panjang minimal untuk 50 tahun ke depan.
“Hal yang penting flow penumpang. Kita belum punya
bandara hub, yakni pengumpul seluruh penerbangan dari domestik atau regional,
ke negara lebih jauh. Pembangunan Bandara di kerawang seharusnya memang di sana
apalagi dikaitkan dengan pariwisata dan ekonomi kreatif, tentu harus di dukung
kebaradaan bandara,” jelasnya.(api)
Sumber : Bisnis Indonesia, 24.10.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar