BISNIS.COM, JAKARTA—Bos Grup MNC Hary Tanoesudibjo
menyatakan negosiasi yang sedang berlangsung antara pihaknya dan lini media
Grup Bakrie PT Visi Media Asia Tbk (VI VA) adalah akuisisi 100% saham operator
stasiun televisi ANTV PT Cakrawala Andalas Televisi, bukan saham minoritasnya.
“Harga dan kondisi lainnya sedang difinalisasi, tapi
sampai saat ini belum ada perjanjian yang sudah ditandatangani. MNC pasti tidak
akan beli saham minoritas. MNC tidak akan pernah negosiasi posisi minoritas.
Itu pasti. Dari awal kita bicara soal pembelian 100% saham ANTV,” ujarnya, Rabu
(19/6/2013).
Hary mengungkapkan hal tersebut menanggapi pemberitaan
Bisnis sebelumnya yang menyebutkan Visi Media sedang memfinalisasi penjualan
saham minoritas ANTV kepada Grup MNC, menyusul kemenangan MNC dalam tender
tertutup penjualan saham stasiun televisi tersebut.
Tender tertutup itu sendiri, seperti diberitakan
sebelumnya, diikuti oleh tiga penawar selain Grup MNC. Salah satu penawar
lainnya adalah CT Corp milik pengusaha nasional Chairul Tanjung, pengendali
stasiun televisi Trans TV dan Trans7.
Mengenai harga, Hary mengaku belum bisa membukanya karena
terikat dengan regulasi bursa. Yang pasti, kalau disebutkan harga US$500 juta
untuk saham minoritas ANTV, itu terlampau mahal. Namun, dia tak membantah dan
juga tak membenarkan mengenai harga US$500 juta itu untuk 100% saham ANTV.
Sebelumnya, satu eksekutif yang terlibat dalam jual beli
ANTV itu mengatakan MNC tengah merampungkan uji tuntas (due dilligent) terhadap
ANTV, sementara Visi Media menyiapkan sejumlah persyaratan yang diperlukan
untuk menutup transaksi. “Nilainya memang sekitar segitu [US$500 juta].”
Presiden Komisaris Visi Media Anindya Bakrie menolak
mengomentari hal ini. Terkait dengan pembiayaan transaksi itu, David Fernando
Audy, Direktur PT Global Mediacom (BMTR)—induk operator-operator televisi Grup
MNC—mengatakan Grup MNC siap untuk menyelesaikan transaksi akuisisi 100% saham
ANTV tersebut.
“Dana yang tersedia di internal perusahaan Rp5 triliun,
kalaupun gimana-gimana [ada kenaikan nilai transaksi], kami masih bisa dapatkan
dana eksternal dengan mudah. Rasio utang kami toh masih rendah.”
Apabila transaksi yang kian menambah daftar ‘keakraban
bisnis’ antara dua konglomerasi besar di Tanah Air itu terealisasi, portofolio
Grup MNC di media televisi otomatis bertambah dari sebelumnya hanya di RCTI,
MNC TV, dan Global TV. (LN)
Sumber : Bisnis Indonesia, 20.06.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar