Bisnis.com, MEDAN - Bandara Internasional Kuala Namu
(KNIA) resmi beroperasi Kamis dinihari (25/7/2013) pukul 00.01 WIB dan secara
bersamaan operasional Bandara Internasional Polonia ditutup sebelumnya Rabu
malam (24/7/2013) pada pukul 23.59 WIB.
Sekretaris Perusahaaan PT Angkasa Pura II (Persero)
Waspan Widodo mengatakan pembangunan tahap akhir Bandara Kuala Namu telah
rampung 92%. Peralatan operasional bandara sudah diuji coba dan dipastikan
sudah dapat digunakan saat soft operation.
Angkasa Pura telah memindahkan peralatan dari Bandara
Polonia ke Kuala Namu sejak 20 Juli hingga 27 Juli 2013. Pindahan tersebut
dinamakan "Operasi Boyong Naga Bonar" yang dilakukan secara bertahap.
"Dari pukul 24.00 WIB semua penerbangan di Polonia
sudah resmi ditutup. Dilanjutkan dibuka di Kuala Namu, pesawat yang landing di
Polonia langsung ferry flight ke Kuala Namu diberikan waktu sampai pukul 03.00
WIB," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (24/7/2013).
Pada Kamis pagi, penerbangan sudah dilakukan melalui
Bandara Kuala Namu. Pesawat yang akan akan terbang perdana dari Kuala Namu
adalah Garuda Indonesia pada pukul 05.10 WIB tujuan Jakarta. Begitu pula
pendaratan perdana di Kuala Namu pada pukul 06.00 WIB penerbangan dari Jakarta
oleh maskapai pelat merah tersebut.
Saat soft operation Bandara Kuala Namu, kata dia,
direncanakan tidak diadakan besar-besaran. Hanya ada beberapa pimpinan maskapai
penerbangan dan pejabat AP II serta beberapa undangan lain yang direncakan akan
hadir.
Hal itu dilakukan karena Bandara Kuala Namu baru akan diresmikan
pada 9 September 2013 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tanggal tersebut
dipilih bertepatan dengan hari lahir Presiden SBY.
Dia mengakui Bandara Kuala Namu belum sepenuhnya rampung
dan sempurna. Masih terdapat kekurangan di beberapa bagian. Kendati demikian,
dia memastikan hal-hal prinsip operasional penerbangan sudah bisa dilakukan.
Proses penyelesaian akhir, katanya, tetap akan terus
dikerjakan oleh AP II. Perusahaan BUMN tersebut akan terus melakukan evaluasi
terhadap kekurangan-kekurangan yang ada hingga tiba waktunya grand lounching
pada September 2013.
Dia berharap masyarakat pengguna Bandara Kuala Namu dapat
memaklumi kekurangan-kekurangan yang ada saat ini. Pasalnya, sebagai bandara
yang baru digunakan tentunya akan banyak kekurangan terutama pada hal-hal kecil
yang tidak prinsipil.
Fasilitas bandara, dia mencontohkan, seperti spiker belum
terdengar dengan jelas, kemudian pendingin ruangan (AC) belum terasa dingin,
dan fasilitas lain di bandara masih dalam tahap perbaikan tambal sulam.
"Kekurangan itu wajar, namanya juga baru pindah,
ketidaknyamanan itu wajar. Saya harap lebih nyaman dibandingkan dengan di
Polonia, karena Kuala Namu itu lebih besar dari di Polonia. Mudah-mudahan
penumpang merasa nyaman," paparnya.
Bandara Kuala Namu terletak di areal bekas PT Perkebunan
Nusantara II Tanjung Morawa, Desa Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Bandara ini
untuk mengganti Bandara Polonia yang sudah melebihi kapasitas.
Kuala Namu International Airport (KNIA) memiliki daya tampung penumpang 10 kali lipat
dibandingkan dengan Bandara Polonia Medan. Fasilitas yang disediakan juga lebih
lengkap dan lebih canggih.
Kapasitas tampung Bandara Polonia, telah terlewati, yaitu
menjadi rata-rata sekitar 7,6 juta penumpang. Jumlah ini juga meningkat rata-rata
15%-17% per tahun, sehingga tidak ada jalan lain, selain merelokasi Bandara
Polonia dari pusat Kota Medan ke kawasan yang lebih luas.
KNIA menjadi bandara dengan terminal tunggal terbesar di
Asia Tenggara. Bandara baru dengan lahan seluas 1.365 hektar (ha) itu memiliki
kapasitas 8,1 juta penumpang per tahun.
Landasan pacu berukuran 3.750 x 60 meter itu mampu
menampung pesawat terbesar A380. Adapun luas terminal 118.930 meter persegi,
luas gudang kargo 13.000 meter persegi, dengan kapasitas pergerakan kargo
ditargetkan 65.000 ton per tahun.
Pembangunan KNIA telah menghabiskan alokasi anggaran
total Rp5,8 triliun dengan rincian alokasi pembiayaan dari anggaran Ditjen
Perhubungan Udara melalui APBN murni Rp3,3 triliun, dan alokasi pembiayaan dari
PT Angkasa Pura II Rp2,5 triliun.
Profil Bandara Kuala Namu (KNO)
Area Bandara: 1.365 hektare
Runaway: 3.750 x 60 meter
Paralel Taxiway: Taxiway 1 (3.750 x 30 meter); Taxiway 2 (2.000 x 30
meter)
Area Apron: 200.000 meter persegi
Kapasitas Apron: 33 pesawat
Area Terminal: 118.930 meter persegi
Kapasitas Terminal: 8,1 juta pax/tahun
Pax Saat ini: -
Gudang Kargo: 13.000 meter persegi
Kapasitas Parkir: 407 taksi, 55 bus, 908 mobil
Transportasi dari/Ke Kuala Namu :
Pemadu Moda
-Rute Carrefour-KNIA : Tarif Rp15.000, Jarak tempuh 35
km/ 75 menit, Bus Damri
-Rute Amplas-KNIA : Tarif Rp10.000, Jarak tempuh 30 km/60
menit, Bus Damri
-Rute Binjai-KNIA : Tarif Rp30.000, Jarak tempuh 45 km/
90 menit, Bus ALS
Taksi :
-Rute bebas, rata-rata dari Medan-KNIA argo Rp130.000,
terdapat 7 perusahaan taksi dengan 380 armada.
Kereta Api :
-Rute Stasiun Medan-KNIA : Tarif Rp80.000, Jarak tempuh
32 km/35-45 menit, PT Railink
Sumber : Bisnis Indonesia, 24.07.13.