Liputan6.com, New York : Mencari pekerjaan saat ini
terhitung tak mudah mengingat masih banyaknya pengangguran di berbagai negara.
Mendirikan usaha sendiri seringkali menjadi jalan terbaik bagi mereka yang
sulit mendapat pekerjaan.
Namun sebagian orang lain yang sudah bekerja, juga sering
mendapatkan kendala pekerjaan dan akhirnya berhenti. Bagi Anda yang merasa
putus asa karena sulit mendapat kerja, atau tak betah di kantor, Anda tak perlu
khawatir lagi.
Seperti dilansir dari Inc.com, Rabu (10/7/2013), banyak
orang lain yang mencapai kesuksesannya di usia 40 tahun bahkan lebih seperti
Albert Eistein dan Tim Page, pemenang penghargaan musik. Mereka menemukan
kesuksesan di hari tua.
Tak hanya dua orang, berikut sembilan orang yang
mendirikan perusahaannya di usia mapan:
1. Reid Hoffman, pendiri LinkedIn
Setelah lulus dari Stanford, Reid Hoffman menghabiskan 15
tahun untuk memutuskan apa yang ingin dia lakukan.
Awalnya, dia merasa memiliki karakter akademisi dalam
dirinya, tapi kemudian dia memutuskan untuk jadi seorang entrepreneur.
Pada 2002, di
usianya yang ke-35, dia mendirikan LinkedIn, sebuah jaringan sosial untuk para
profesional. Perusahaan tersebut didirikan dengan uang yang diperolehnya dari
penjualan PayPal yang turut dibangunnya.
LinkedIn diresmikan saat ia berusia 43 tahun.
2. Robert Noyce, Intel
Pria ini merupakan seorang ilmuan yang sangat rajin
seumur hidupnya. Dia mendapatkan gelar sarjana untuk fisika dan matematika dari
Grinnell College. Dia bahkan memperoleh gelar doktor di bidang fisika dari MIT.
Setelah lulus dia bekerja sebagai teknisi riset sebelum
akhirnya mendirikan perusahaan Fairchild Semiconductor.
Di usianya yang ke-40, dia menjual emasnya dan mendirikan
Intel.
3. Thomas Siebel, Intel
Thomas Siebel mampu memperoleh gelar untuk sejarah , ilmu
komputer, dan bisnis.
Dia sempat meraih kesuksesan selama bekerja di Oracle Corporation and Gain Technology,
sampai akhirnya saat beranjak 41 tahun dia menemukan keberhasilan lain
dengan Siebel Systems.
Perusahaan yang didirikannya tersebut dominan fokus pada
usaha Customer Relationship Management dengan 45% saham di pasar.
4. Dave Duffield, PeopleSoft
Profesi sebagai insinyur telah lama dijalani Dave
Duffield.
Keluarganya mendirikan Cornells Duffield Haldan dia
belajar teknik elektro di Cornell. Secara tak diduga, dia justru memperoleh
gelar master di bidang administrasi bisnis.
Meski setelah kuliah Duffield menciptakan beberapa
perusahaan konsultasi dan IT yang terhiting sukses, PeopleSoft yang
didirikannya saat berumur 46 tahun merupakan yang paling menonjol.
5. Leo Goodwin, Geico
Anak dari dokter ini memulai karirnya sebagai seorang
akuntan di San Antonio, Texas.
Sambil bekerja sebagai pelaksana kebijakan, dia menyadari
sistem asuransi di tempatnya bekera perlu dibenahi. Goodwin berpikir kenapa
perusahaan-perusahaan tak langsung berhubungan dengan konsumen.
Setelah bekerja keras mengumpulkan uang, dia akhirnya
mendirikan Geico pada 1936 saat berumur 40 tahun.
6. Ray Kroc, McDonalds
Selama beberapa waktu, Kroc sempat menjadi penjual mesin
susu keliling.
Di usianya yang ke-52 dia bertemu dengan Maurice dan
Richard McDonald yang menjalankan bisnis restoran di San Bernadino, California.
Saat itu, Kroc sangat tertarik dengan bisnis tersebut. Saat kebanyakan
perusahaan hanya membeli satu mesin, keluarga McDonald membeli delapan.
Kroc lalu membujuk McDonalds untuk mengizinkannya
menjalankan bisnis waralaba dari restoran tersebut. Dia ingin menciptakan merek
yang mewakili reputasi toko tersebut.
Rencana tersebut tak bisa dijalankan karena perusahaan
bangkrut. Kroc lalu membeli perusahaan dari keluarga McDonald seharga US$ 2,7
juta.
7. John Pemberton, Coca-Cola
Selama perang sipil, banyak tentara yang dipaksa
mengkonsumsi morfin. Tapi seorang ahli fisika dan farmasi bernama John Stitih
Pemberton menawarkan minumana yang lebih baik yang dikenal dengan Pembertons
French Wine Coca.
Usai perang, pria berusia 55 tahun ini didorong untuk
mereformulasi minumannya. Dengan bantuan anaknya, dia mengganti anggur dengan
gula dan mendirikan perusahaan Coca-Cola.
Pemberton mulai menjual minuman formulanya tersebut, dan
diteruskan pada 1888 oleh pegawainya, Asa Candler saat dia meninggal. Pada
1891, Candler menguasai perusahaan tersebut.
8. Henry Kaiser, Kaiser Permanente
Perintis kapal pesiar Amerika dan pendiri Kaiser
Permanente memulai usahanya bukan sebagai industrialis.
Saat berusia 32 tahun, perusahaan Henry J Kaiser
ikut membangun jalan raya di Cuba dan
bekerja membangun Hoover Dam.
Namun saat Amerika Serikat semakin terlibat Perang Dunia
II, perusahaan kapal Kaiser memproduksi sejumlah kapal kargo dalam waktu
singkat.
Saat berumur 63 Kaiser and ahli fisika bernama Sidney
Garfield mendirikan Kaiser Permanente sebagai bentuk kepedulian pada para
pegawainya.
9. Colonel Harland David Sanders, KFC
Harland David Sanders sering berganti-ganti pekerjaan selama
hidupnya. Dia pernah menjadi petani, kru pesawat, agen asuransi bahkan pemadam
kebakaran.
Hanya ada satu masalah dalam pekerjaannya, dia selalu
dipecat.
Suatu hari, Sanders membuka sebuah stasiun jasa kecil
yang menjadi terkenal tapi menjadi lesu saat Interstate 75 dibuka.
Di usianya yang ke-65, dia mendirikan restoran makanan
cepat saji, KFC. Pada 1964 , Sanders
menjual perusahaan yang saat ini memiiliki lebih dari 600 cabang, seharga US$ 2
juta (US$ 15 juta saat ini). (Sis/Ndw)
Sumber : Liputan6, 10.07.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar