Bisnis.com, CIREBON — PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk fokus pada proses konstruksi dua
pabrik baru di Citeureup, Bogor Jawa Barat dan diperkirakan menghabiskan dana
Rp5,5 triliun-Rp6,5 triliun.
Corporate Secretary Indocement Sahat Panggabean mengatakan kedua pabrik baru
yang sedang dibangun tersebut merupakan pabrik ke-13 dan ke-14 milik
Indocement.
Dia menuturkan PT Indocement saat ini memiliki 12 pabrik
dengan jumlah kapasitas produksi 18,6 juta ton per tahun.
"Dua pabrik baru di Citeureup Bogor masing-masing
memiliki kapasitas produksi 1,9 juta ton dan 4,4 juta ton," katanya kepada
Bisnis, Sabtu (13/7).
Sahat mengungkapkan proses konstruksi untuk pabrik baru
yang memiliki kapasitas produksi 1,9 juta ton per tahun ditargetkan rampung
pada kuartal IV/2013, sedangkan pabrik yang kapasitas produksinya 4,4 juta ton
per tahun ditargetkan rampung pada kuartal III/2015.
Pada 25 Maret 2013 lalu, Indocement menandatangani
perjanjian dengan Tianjin Cement Industry Design and Research Co, Ltd untuk
penyediaan alat dan proses pelaksanaan konstruksi (pabrik kapasitas produksi
4,4 juta ton per tahun).
Sahat menambahkan selain sedang membangun dua pabrik di
Citeureup, pihaknya saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk membangun
dua pabrik lagi di Jawa Tengah dan luar Jawa dengan kapasitas produksi
masing-masing 2,5 juta ton per tahun.
"Penambahan jumlah pabrik milik Indocement
dimaksudkan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan semen di pasar
domestik," tambahnya.
Selain itu, Sahat mengatakan penyerapan pertumbuhan semen
di pasar domestik dipastikan akan mengalami perlambatan menyusul kebijakan
penaikan harga BBM bersubsidi yang diperkirakan menekan sektor rumah tangga
yang selama ini jadi andalan penyerapan semen.
"Pertumbuhan konsumsi semen diperkirakan di bawah
10% [pertumbuhan 2013] padahal pada tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan bisa
mencapai 15%," katanya.
Pada perkembangan lain, Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa
Barat mendorong ekspansi usaha pabrik semen di Jabar.
Ketua Apindo Jabar Deddy Widjaya mengatakan saat ini
sudah ada tiga pabrik yang mengembangkan kapasitas pabriknya di Jabar antara lain
Holcim, Tiga Roda, dan Indocement.
Dia menjelaskan penambahan kapasitas pabrik semen ini
untuk mengikuti tren pasar lokal yang kian menggeliat, terutama di Jabar.
Menurutnya, masyarakat saat ini lebih banyak memilih
semen lokal dibandingkan dengan impor meski harganya cukup mahal.
“Masyarakat lebih memilih semen lokal karena
kadaluarsanya yang lama dibanding semen impor,” ujarnya.
Meski demikian, Apindo Jabar menilai untuk pembuatan
pabrik semen baru di Jabar tidak memungkinkan karena bahan baku sulit didapat.
Menurutnya, wilayah yang masih bisa dikembangkan untuk
pembuatan pabrik semen berada di Jawa Tengah dan luar Jawa.
“Wilayah Jateng masih berpotensi untuk mengembangkan
pabrik semen baru. Di samping wilayahnya yang panas juga tersimpan banyak bahan
dasar untuk membuat semen,” katanya.
Syumber : Bisnis Indonesia, 14.07.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar