Bisnis.com, MEDAN - Bandara Internasional Kuala Namu
(KNIA) yang baru beroperasi pekan lalu menjadi tempat wisata baru bagi
masyarakat Deli Serdang dan sekitarnya. Tak jarang 'wisatawan' itu mengabadikan
bandara yang megah tersebut dengan berfoto dan memamerkannya di Facebook.
Pada Minggu (28/7/2013), jalan arteri menuju KNIA terjadi
kemacetan sekitar 16 kilometer dari Simpang Kayu Besar hingga pintu gerbang
bandara. Kemacetan terjadi sejak petang hingga malam hari yang didominasi oleh
kendaraan roda empat dan roda dua.
Kemacetan terjadi akibat antusiasme masyarakat yang ingin
menyaksikan dari dekat bandara kebanggaan warga Sumatra Utara itu. Mereka
berbondong-bondong mendatangi bandara yang diklaim terbesar kedua di Indonesia
setelah Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.
Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Sumatra
Utara Darwin Purba mengaku tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengantisipasi rasa
penasaran masyarakat. Dia hanya berupaya menyiagakan personelnya untuk membantu
mengurai kemacetan.
Masyarakat sekitar bandara dinilai sedang mengalami
euforia karena telah ada bandara baru yang sebelumnya di wilayah tersebut hanya
ada perkebunan dan persawahan. Kondisi itu disebut kekagetan budaya
ataucultural shock yang diperkirakan berlangsung sementara.
"Mereka datang ke bandara, lalu foto-foto buat di
upload ke Facebook dan media sosial. Bagaimana lagi, pelan-pelan perlu adanya
edukasi kepada masyarakat sekitar agar tidak mengganggu kenyamanan
penumpang," ujarnya kepada Bisnis, Senin (29/7/2013).
Dia menjelaskan, tidak hanya di jalan arteri menuju Kuala
Namu, antusiasme warga juga terjadi di kereta api khusus bandara yakni Airport
Railink Services (ARS). Masyarakat penasaran ingin mencoba layanan yang baru
pertama ada di Indonesia itu. Ada juga masyarakat yang melakukan 'simulasi'
sebelum mereka menggunakan jasa KA ARS ataupun KNIA.
Pantauan Bisnis, pekan pertama seusai operasional KNIA
masyarakat mendatangi bandara berkode KNO itu membawa keluarganya. Tampak
mereka membawa bekal dan kemudian piknik dengan menggelar tikar serta menikmati
makanan bersama keluarga.
Pemandangan tersebut semakin ramai ketika pagi dan sore
hari terutama menjelang berbuka puasa. Mereka sempat ngabuburit di bandara
untuk menunggu waktu berbuka puasa. Bahkan sempat terlihat beberapa pedagang
asongan yang menjajakan makanan kepada para pengunjung.
Sumber : Bisnis Indonesia, 29.07.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar