Bisnis.com, JAKARTA--Kehadiran swasta, termasuk asing,
dalam liberalisasi pelabuhan dinilai ekonom sangat penting bagi kawasan timur
Indonesia (KTI) yang memang membutuhkan pelabuhan di setiap pulau-pulau besar
dan kecil.
Ekonom sekaligus komisioner Komisi Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf mengatakan swasta bisa berinvestasi membangun
pelabuhan besar di KTI yang menguntungkan, sementara pemerintah masuk mengelola
pelabuhan kecil yang tidak profitable.
"Kebijakan liberalisasi pengelolaan pelabuhan akan
mengakselerasi bisnis di KTI," katanya, Minggu (24/11/2013).
Hal itu dikatakannya terkait dengan kebijakan pemerintah
untuk meliberalisasi pengelolaan bandara dan pelabuhan di Indonesia yang
memberi peluang bagi asing untuk masuk.
Menurutnya beberapa bandara di Tanah Air seperti Soekarno
Hatta Jakarta dan Sultan Hasanuddin Makassar sudah melebihi kapasitas.
Sayangnya, pemerintah dianggap tidak punya cukup dana untuk membiayai perluasan
bandara.
Bandingkan juga dengan
bandara di Kualalumpur, Malaysia, Bangkok, Thailand, Changi, Singapura,
Incheon, Seoul Korsel, Narita, Tokyo, Indira Gandhi New Delhi, Dubai, Uni
Emirat Arat, dan Schipol, Belanda semuanya mewah, rapih, bersih, dan luas.
"Bandara-bandara itu sangat aman dan nyaman yang
menjadi daya tarik tersendiri bagi tourisme," paparnya.
Demikian juga dengan pelabuhan di Indonesia yang
menurutnya perlu perbaikan karena selama ini sangat tidak efisien, kalah dari
pelabuhan Singapura, Penang, Bangkok, bahkan Vietnam.
Hal itu, lanjutnya, menjadi penyebab logistic performance
index Indonesia buruk dan menjadi negara dengan biaya logistik paling mahal di
dunia.
Menurutnya di Amerika dan Eropa hampir semua bandara dan
pelabuhan dikelola oleh swasta dengan pengecualian untuk beberapa bandara dan
pelabuhan militer yang masih berada di bawah kontrol pemerintah.
"Sulit berharap kepada keuangan pemerintah untuk
mengakselerasi pembangunan bandara dan pelabuhan di Indonesia," kata
ekonom Universitas Hassanuddin ini.
(ra)
Sumber : Bisnis Indonesia, 24.11.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar