Bisnis.com, SAN FRANCISCO - Apple Inc. punya senjata baru
untuk melihat tren kemunculan merek mereka di Twitter seiring dengan pembelian
perusahaan data analisis Topsy Labs Inc.
Seperti dilansir Bloomberg, seorang sumber yang
mengetahui langsung transaski itu, tetapi menolak disebut namanya mengatakan
Apple membayar lebih dari US$200 juta untuk Topsy.
Topsy adalah startup yang berbasis di San Francisco yang
digunakan oleh perusahaan untuk menganalisis sentimen konsumen di Twitter, baik
itu tanggapan terhadap acara TV atau politik.
Perusahaan ini merupakan salah satu dari beberapa mitra
yang memiliki akses real-time ke pesan di layanan microblogging itu, dan dapat
mencari setiap tweet yang diterbitkan sejak 2006.
Analis eMarketer Inc. Debra Aho Williamson mengatakan
akses terhadap informasi tentang apa yang sedang dibahas di Twitter dapat
diintegrasikan dalam berbagai produk Apple.
Hal itu termasuk untuk meningkatkan hasil pencarian dalam
layanan berbasis suara Siri milik Apple, analisis pada layanan mobile iAd, atau
untuk memberi rekomendasi ketika akan berbelanja di iTunes dan App Store.
Debra menyebut transaksi ini memiliki poin penting karena
Topsy adalah salah satu dari sedikit perusahaan yang memiliki akses ke Twitter
dan dapat melakukan analisis real-time dari tren dan diskusi yang terjadi dalam
layanan microblogging itu.
"Apple membeli perusahaan teknologi kecil dari waktu
ke waktu, dan kami umumnya tidak membahas tujuan atau rencana kami," kata
Kristin Huguet, juru bicara Apple.
Dia menolak untuk mengomentari bagaimana teknologi Topsy
akan digunakan kelak atau berapa banyak yang harus dibayar oleh perusahaan yang
berbasis di Cupertino, California itu.
Sementara itu, CEO Topsy Duncan Greatwood sejauh ini
belum memberikan komentar.
Apple sendiri tengah meningkatkan kecepatan akuisisi.
Bulan lalu mereka membeli PrimeSense, pembuat teknologi motion-tracking asal
Israel.
Tahun ini mereka juga telah mengakuisisi perusahaan
software navigasi Embark, layanan daring transit-navigation HopStop.com, peta
lokasi bisnis perusahaan Locationary, dan WifiSLAM.
WifiSLAM adalah perusahaan yang membuat teknologi untuk
mengidentifikasi lokasi ketika pengguna smartphone berada di dalam gedung.
Sumber : Bisnis Indonesia, 03.12.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar