Jakarta - Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih tetap
akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar nomor satu di dunia, sementara
China di nomor dua. China masih belum bisa merebut takhta ekonomi AS hingga
2028.
Menurut sebuah konsultan ekonomi yang berbasis di London
yaitu Center for Economics and Business Research (CEBR), alasan China belum
bisa mengalahkan ekonomi AS adalah karena perekonomian China akan melambat,
sementara ekonomi AS akan menguat pasca krisis 2008 lalu.
"Pertumbuhan spektakuler ekonomi China akan
berlanjut, namun juga akan ada melambat terlebih dahulu. Kami tetap
memperkirakan China akan mengambil alih dominasi AS menjadi ekonomi terbesar di
dunia pada 2028, atau yang pertama kali sejak 1890," ujar analis CEBR
seperti dilansir dari CNBC, Sabtu (28/12/2013).
CEBR memperdiksikan, PDB China di 2028 akan mencapai US$
33,513 triliun. Naik dari tahun ini yang mencapai US$ 8,939 triliun. Selain
China, India juga akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar nomor tiga
di dunia pada 2028. India mengambil alih posisi Jepang.
Penurunan posisi Jepang, menurut CEBR, adalah karena
pelemahan nilai tukar yen yang terus terjadi. Bahkan di tahun ini, nilai tukar
yen terhadap dolar AS turun 20%.
Negara yang ekonominya juga akan 'terbang'adalah Inggris.
Negara kerajaan ini akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar di Eropa
pada 2030, mengambil alih posisi Prancis dan Jerman.
Kemudian Brasil, diprediksi akan menjadi salah satu
negara dengan perekonomian terbesar di 2023. Kuatnya sektor agrikultur membantu
ekonomi Brasil meningkat.
Sumber : detikFinance, 27.12.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar