Bisnis.com, JAKARTA - Proyek pembangunan Terminal Teluk
Lamong Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sudah mencapai 68,14% hingga akhir
bulan lalu dengan target rampung pada tahap pertama April 2014.
Pimpinan Proyek Terminal Teluk Lamong M. Harry Darmawan
mengatakan proyek itu terbagi dalam beberapa paket pengerjaan.
Paket A yakni pekerjaan dermaga internasional, Paket B
lapangan penumpukan (container yard) dan jalan penghubung (causeway), Paket C
jembatan penghubung, Paket D bangunan perkantoran, dan Paket E pengadaan
peralatan bongkar muat.
“Progres proyek pembangunan Terminal Teluk Lamong hingga
akhir November lalu telah mencapai 68,14%,” ujarnya dalam surat elektroniknya,
Minggu (8/12).
Pada Paket B, kata Harry, pengerjaan lapangan penumpukan
dan jalan penghubung bahkan telah mencapai 72,4% dan saat ini tengah dilakukan
pemotongan elevasi atau posisi vertikal (ketinggian) tumpukan tanah di lapangan
penumpukan.
Elevasi di lapangan penumpukan itu saat ini sudah
mencapai 9 meter, tapi berdasarkan kajian tim ITS Surabaya, elevasi itu bisa
dipangkas menjadi 5 meter. Studi ITS juga menunjukan kepadatan tanah di
lapangan penumpukan sudah sesuai.
Kondisi itu memberikan jaminan bahwa kekuatan lahan yang
digarap tidak lagi turun. Hanya saja, pemadatan di lapangan penumpukan butuh
tanah urug yang banyak padahal elevasi lahan di lapangan saat ini mencapai 9
meter sehingga harus dipotong menjadi 5 meter.
Berdasarkan hasil kajian, kepadatan lapangan penumpukan
diharapkan mampu menahan beban hingga 9 ton per meter persegi.
“Dengan kata lain, lapangan penumpukan nanti mampu
menahan beban sekitar 1,4 juta ton. Asumsi itu dihitung dengan total luas lahan
15,86 hektar dan tiap meter persegi mampu menahan beban 9 ton.”
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Edi
Priyanto menambahkan percepatan pengerjaan Paket B itu beralasan mengingat
sebagai persiapan kedatangan peralatan bongkar muat buatan Konecranes Finland
Corporation yang bakal didatangkan.
Automatic Stacking Crane (ASC) dan Stradle Carrier (SC)
direncanakan tiba di Terminal Teluk lamong secara bertahap mulai awal Januari
tahun depan.
Edi mengatakan ada dua jenis pekerjaan pengadaan
peralatan bongkar muat di Teluk Lamong yang dilakukan oleh Konecranes. Salah
satu bagian dari kontrak itu ialah pengadaan 10 unit Ship to Shore (STS) Crane
yang bertahap selesai yakni 5 unit pada 2014 dan sisanya pada 2016.
Sumber : Bisnis Indonesia, 08.12.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar