Bisnis.com, JAKARTA--Pengelola terminal peti kemas (TPK) Koja
investasi hingga Rp.6 milliar untuk menyiapkan sistem keluar masuk peti
kemas/auto gate system di terminal. Dengan sistem itu, TPK Koja juga
menargetkan layanan keluar masuk trucking pengangkut peti kemas ekspor impor di
TPK Koja, maksimal tiga menit di gate.
General
Manager TPK Koja Agus Hendrianto, mengatakan sejak 1
Desember 2014 sudah dilakukan uji coba auto gate system di TPK Koja
dengan investasi keseluruhan untuk penyiapan tehnis dan infrastruktur sistem
tersebut mencapai Rp.6 milliar.
"Secara tehnis, auto gate system layanan
pengangangkutan peti kemas ekspor impor yang diterapkan di TPK Koja itu, persis
seperti yang sudah dilakukan di JICT sebelumnya. Softwarenya juga kerjasama
dengan JICT, "ujarnya kepada Bisnis, Rabu (3/12/2014)).
Dia mengatakan, auto gate system di TPK Koja juga
dilengkapi sensor untuk mengetahui berat barang yang diangkut trailler di pintu
keluar dan masuk terminal, juga dilengkapi dengan automatic identitas trucking
sehingga tidak perlu ada pemeriksaan secara manual.
Agus mengatakan, TPK Koja juga telah selesai menyiapkan
tambahan lahan penumpukan seluas 3,1 Ha untuk menambah daya tampung peti kemas
ekspor impor, sehingga pada 2015 terminal ini bisa meraih produktivitas bongkar
muat hingga 1 juta twenty foot equivalent units (TEUs).
Manajemen TPK Koja, kata dia, optimistis target 1 juta
TEUs pada 2015 bisa dicapai dengan dukungan investasi sejumlah peralatan yang
telah didatangkan di TPK Koja pada 2014 al; dua unit quay container crane (QCC)
dan tiga unit rubber tyred gantry crane (RTGC). "Semua peralatan tersebut
kita optimalisasikan operasionalnya pada tahun depan,"paparnya.
Agus mengatakan, untuk mencapai target produktivitas
bongkar muat peti kemas pada 2015 itu, kegiatan marketing akan dipacu agar bisa
meraih layanan kapal baru.
"Penggunaan dermaga melalui kontrak window dan
efisiensi bongkar muat juga harus di tingkatkan,"paparnya.
Dia mengatakan selama ini asumsi pertumbuhan
produktivitas peti kemas di TPK Koja mengacu pada tingkat pertumbuhan
perekonomian nasional rata-rata 5% pertahun.
"Namun kedepan kita proyeksi pertumbuhan itu
berdasarkan pergerakan ekonomi global,"tuturnya.
Saat ini,ungkapnya, terdapat tiga perusahaan pelayaran
yang mengkontribusi market terbesar di TPK Koja yakni, OOCL, NYK Line, dan MSC.
Sumber : Bisnis Indonesia, 03.12.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar