REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Duta Besar Rusia untuk Indonesia
Mikael Yurievich Galuzin menegaskan, guncangan ekonomi yang terjadi di Rusia
tidak akan berpengaruh terhadap rencana investasi di Indonesia. Sejumlah
investasi skala besar seperti pembangunan smelter di Kalimantan Barat akan
terus berlanjut.
Galuzin mengatakan hal tersebut usai pertemuan antara
pimpinan Rusal (perusahaan Alumunium Rusia) dengan pemerintah Indonesia untuk
tetap membangun smelter. Penandatanganan kerja sama sudah dilakukan pada
Februari 2014 lalu.
"Kedua pihak sepakat melanjutkan proyek. Terutama
untuk eksplorasi hasil bumi dan pembangunan smelter. Proyek ini tidak akan
terpengaruh oleh guncangan ekonomi Rusia," tegas Galuzin di kantor
Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (22/12).
Dia menambahkan, guncangan ekonomi yang terjadi di Rusia
sangat wajar. Ia pun percaya bahwa Rusia bisa segera keluar dari tekanan karena
memiliki potensi ekonomi yang kuat.
Rusia, kata dia, memiliki sumber daya alam, industri,
sains, serta sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih. Buktinya, cukup
banyak negara yang sangat bergantung dengan minyak dan gas hasil produksi
Rusia.
"Kami juga memiliki peran besar dalam ekonomi dunia.
Dalam bidang ruang angkasa, hanya Rusia yang punya pilot pesawat luar angkasa.
Lalu, hanya Rusia yang bisa membangun pembangkit listrik tenaga nuklir,"
ujarnya.
Dia menambahkan selain pembangunan smelter, Rusia sangat
ingin meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Beberapa proyek lainnya
adalah konstruksi kereta api di Kalimantan Timur dan ekspor badan pesawat.
"Kami memiliki agenda ekonomi yang menjanjikan
antara Rusia dan Indonesia. Semoga dalam beberapa tahun kedepan akan
terimplimentasi menjadi nyata.
Sumber : Republika, 22.12.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar