REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel,
Kamis, menekankan bahwa tujuan Eropa adalah Ukraina bebas dan utuh, dan hukuman
Barat terhadap Rusia tidak bisa dihindari hingga tujuan itu tercapai.
Merkel berbicara di hadapan parlemen beberapa jam sebelum
dimulai pertemuan puncak Eropa di Brussels, yang membahas ketegangan dengan
Rusia, yang tengah menghadapi masalah ekonomi, mengenai nasib bekas negara
Soviet itu.
"Tujuan gerakan kami adalah dan akan tetap adalah
Ukraina yang berdaulat dan utuh secara teritorial, yang bisa menentukan masa
depannya sendiri," kata Merkel, dan memperingatkan bahwa tujuan ini akan
membutuhkan "kesabaran dan kegigihan".
Merkel menegaskan bahwa "tidak ada solusi
militer" dan berjanji untuk meneruskan dukungan politik dan ekonomi bagi
Ukraina, yang diharapkan bisa "memodernisasi ekonomi, memperkuat hukum dan
memberantas korupsi".
Ia menunjuk pada situasi kemanusiaan ditengah rendahnya
suhu udara musim dingin dan mengatakan "Ukraina harus diizinkan untuk
membawa pasok kemanusiaan mereka sendiri dengan aman ke kawasan di timur negara
itu yang dikuasai oleh kelompok pembangkang".
Merkel yang sering berbicara dengan Presiden Rusia
Vladimir Putin menekankan bahwa Eropa terus mengusahakan dialog dengan Moskow,
dan bahwa tujuannya adalah "kerja sama keamanan Eropa dengan Rusia, bukan
melawan Rusia".
"Sampai kami mencapai tujuan itu... sanksi tetap
tidak terelakkan," katanya.
Merkel yang tumbuh di era komunis di bekas Jerman Timur
mengatakan bahwa "akhir Perang Dingin 25 tahun lalu memungkinkan
negara-negara di Eropa tengah dan timur menentukan jalan mereka sendiri".
"Jika kami membiarkan hak menentukan diri sendiri
ini diabaikan hari ini, itu artinya tidak kurang dari divisi baru Eropa menuju
lingkaran pengaruh, perpecahan baru Eropa," katanya.
"Itu akan menjadi langkah mundur bagi Ukraina, itu
akan menjadi langkah mundur bagi keamanan Eropa dan bagi Eropa secara
keseluruhan. Dan itulah sebabnya kami tidak bisa membiarkan hal ini terjadi.
Dan kenapa kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi," katanya.
Sumber : Republika, 18.12.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar