Bisnis.com, PALEMBANG -- Pembangunan jalan tol ruas Palembang-Indralaya
memperlihatkan tanda akan segera berjalan.
Pemprov Sumatra Selatan terus mematangkan proyek jalan
tol Palembang - Indralaya seiring adanya kepastian dana pembangunan senilai
Rp4,08 triliun.
Alokasi dana itu bukan hanya berasal dari kantong Pemprov
Sumsel melalui penyertaan modal PD Prodexim, namun juga dari equity sharing PT
Hutama Karya dan Jasa Marga.
Asisten II Pemprov Sumsel Bidang Ekonomi, Keuangan dan
Pembangunan Ruslan Bahri, mengatakan total investasi untuk pembangunan jalan
tol Palembang-Indralaya sebesar Rp4,089 triliun dengan pengembalian (pay back
period) selama 18 tahun 11 bulan.
"Dana Rp4,089 triliun itu dialokasikan untuk total
kontruksi yang akan dikerjakan selama tiga tahapan. Ini di luar pembebasan
lahan, karena aktivitas ini merupakan tanggungan APBN," katanya, Jumat
(12/12/14).
Rincian dana tersebut, yakni PT Hutama Karya dengan
92,20%, Jasa Marga 12,8% dan PD Prodexim sebesar 5% atau senilai Rp204,4
miliar.
Menurut Ruslan, pihaknya masih membahas hitung-hitungan
penggunaan alokasi dana itu pada tahun ini.
"Pemprov melalui PD Prodexim yang nantinya akan
menjelaskan ini di hadapan Gubernur Sumsel," ujarnya.
Dalam rencana tersebut sudah diatur IDC (interest during
contruction) yang merupakan besaran penyesuaian guna menampung risiko
perkembangan (eskalasi) harga tenaga, bahan atau komponen dan peralatan proyek
serta beban-beban operasi lainnya.
Komponen itu yang sangat diharapkan kontraktor atau
investor.
Pada investasi tol itu ditetapkan IDC sebesar 7,33% dari
nilai kontruksi.
Ruslan mengemukakan nilai tersebut dipandang cukup
menarik bagi kontraktor atau investor untuk ikut berperan dalam pembangunan.
"Nantinya, pembangunan jalan tol itu direncanakan
pada triwulan IV/2015, karena saat ini masih menunggu persiapan tender dari PT
Hutama Karya dalam menentukan siapa nanti kontraktornya," ujarnya.
Mengenai jasa patungan dalam pembiayaan kontruksi itu,
akan terus dievaluasi dan diserahkan kepada perusahaan daerah.
Dia mengatakan, Sumsel sudah terbiasa membangun jalan,
dan keberadaan tol Palembang-Indralaya itu agar memudahkan masyarakat dalam
mendapatkan kemudahan di akses lintasan.
"Orientasi jalan tol itu kan lebih ke bisnis.
Presiden kita pun sudah mengisyaratkan kepada PT Hutama Karya untuk
mengalokasikan dana yang dibutuhkan," katanya.
Untuk perencanaan pembangunan jalan sepanjang 22 km itu,
lanjut Ruslan, akan dimulai skema pembangunan seksi III Kota Terpadu Mandiri
(KTM)-Simpang Indralaya. Diperkirakan mulai dari tahap pembangunan dan selesai
hingga September 2016 nanti.
Lalu, dilanjutkan seksi II dari Pemulutan-KTM
diperkirakan hingga Maret 2017, dan seksi I dimulai dari Palembang--Pemulutan
yang rencananya akan selesai pada September 2017.
"Rencananya pembangunan tiap seksi akan berjalan
menumpuk, meskipun tahap sebelumnya masih berjalan," katanya.
Ruslan menjelaskan, pembangunan jalan tol Palembang
--Indralaya ini direncanakan akan seperti tol Jakarta-Cikampek, yakni dibangun
4 jalur 2 arah dengan lebar jalur masing-masing 3,6 meter.
Mengenai pembebasan lahan, kata Ruslan, sudah tidak ada
lagi masalah.
Pembebasan lahan untuk seksi I sudah selesai sepanjang 7
km pada tahun sebelumnya.
"Untuk yang lain masih dalam proses. Yang jelas
daftar nama-nama masyarakat yang lahannya terkena sudah ada dan sudah ada
dananya," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Rizal
Abdullah menuturkan, proses pembangunan jalan tol masih terus berjalan, bahkan
saat ini sudah sampai service level agreement (SLA).
Jika sudah keluar SLA tersebut, lanjut Rizal, maka
dijamin PT Hutama Karya (HK) yang menjadi pemrakarsa untuk melakukan
tender-tender persiapan tol Palindra.
Direncanakan akan bisa dilakukan pembukaan tender pada
Maret 2015 mendatang.
"Itupun jika persyaratan lancar, maka tender bisa
dibuka pada Maret mendatang. Yang jelas itu secepatnya akan dilakukan dan
diupayakan," ujarnya.
Sumber : Bisnis Indonesia, 14.12.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar