Bisnis.com,
JAKARTA—PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) akan mengucurkan dana
sekitar Rp4-5 triliun atau sekitar US$200 juta-US$300 juta dolar untuk
pembangunan Pelabuhan Kijing, Pontianak.
Orias P.
Moedak, Direktur Keuangan Pelindo II, mengungkapkan dana ini akan dipakai untuk
mengembangkan pelabuhan dan wilayah industri (back up area) seluas 5.000 ha.
“Pelabuhan
ini nantinya dipakai untuk mendukung kegiatan tambang karena di sana banyak
tambang bauksit dan Alumunium. Target kita kerjasama dengan Antam,” jelasnya,
Jumat (13/11/2015).
Berkaitan
dengan bentuk kerja sama, Orias menjelaskan perusahaan ingin agar Antam bisa
menarik hasil tambangnya langsung ke Pelabuhan Kijing.
Selain itu,
Antam bisa memanfaatkan lahan kawasan industri di dalam back up area untuk
menunjang operasionalnya.
Berdasarkan
rencana perusahaan, Pelabuhan Kijing akan dibangun mulai awal 2016. Nantinya,
pelabuhan ini akan menjadi pelabuhan internasional dan dapat menampung arus
barang yang melalui China.
Selain Pelabuhan
Kijing, Pelindo II juga akan memulai pengembangan Pelabuhan Cirebon yang akan
diperluas untuk kegiatan bongkar muat kontainer.
Orias
menjelaskan tujuan pengembangan Pelabuhan Cirebon ini adalah untuk mendukung
pengembangan kawasan industri di Jawa Barat.
“Akan kita
perbesar pelabuhannya. Dananya sekitar Rp2-3 triliun,” ujarnya. Untuk
penyelesaiannya, Orias memprediksi 2-3 tahun meningat ukuran pelabuhan
eksisting ini tidak terlalu besar.
“Cirebon
paling cepat kuartal pertama dan selesai 2-3 tahun,” papar Orias. Sebagai akses
pelabuhan ini, Orias mengatakan pembangunan tol atau jalan di atas laut akan
dilakukan untuk menghindari kepadatan di dalam kota Cirebon.
Di sana,
lanjutnya, Pelindo II akan memperluas lahan pelabuhan dari 51 ha menjadi 538 ha
dengan sistem reklamasi.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 13.11.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar