Bisnis.com,
JAKARTA--Pemerintah Jepang resmi menggelontorkan pinjaman berjumlah 140,051 miliar
yen atau Rp15,77 triliun (kurs Rp112,63 per yen) untuk membiayai berbagai
proyek infrastruktur di Indonesia.
Penyaluran
pinjaman tersebut didahului dengan prosesi penandatanganan yang dilakukan oleh Yasuaki
Tanizaki, Duta Besar Jepang untuk Indonesia dan Yuri Thamrin, Direktur Jenderal
Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri, Jumat (27/11/2015).
Menurut Dubes
Jepang, pinjaman itu bertujuan menyokong tiga proyek besar di Indonesia yakni proyek
Massa Rapid Transit (MRT) Jakarta untuk jalur Timur-Barat fase pertama senilai
1,919 miliar yen.
"Dengan
mengembangkan sistem MRT termasuk jalur di bawah tanah, proyek ini
berkontribusi meningkatkan kapasitas angkutan penumpang dan mengatasi kemacetan
lalu lintas," ujarnya.
Dia
melanjutkan, proyek lain yang didanai oleh pimjaman tersebut juga berkaitan
dengan MRT yakni pengembangan jalur Selatan-Utara termasuk jalur bawah tanah.
Dana pinjaman yang dialokasikan untuk membiayai proyek tersebut berjumlah
75,218 miliar yen.
"Kedua
proyek itu diyakini bisa memperbaiki iklim investasi serta kondisi perubahan
iklim sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat dengan inisiatif sektor
swasta," tambahnya.
Adapun proyek
ketiga yang didanai oleh pinjaman tersebut yakni transmisi Jawa-Sumatra senilai
62,914 miliar yen.
Proyek ini
bertujuan untuk membangun sistem pasokan tenana listrik melalui pembangunan
transmisi dari stasiun konverter dalam sistem Jawa-Bali dan Sumatra.
Proyek ini
berada di wilayah Provinsi Sumatra Selatan dan mengalirkan energi listri yang
berasal dari pembangkit listrik tenaga batubara.
Konselor
Ekonomi Kedubes Jepang Takuro Tasaka mengatakan pemberian pinjaman ini bermula
dari tawaran Presiden Joko Widodo kepada Perdana Menteri Shinzo Abe, agar
Jepang bisa lebih berpartisipasi dalam membiayai proyek infrastruktur di
Indonesia.
"Pada 20
November 2015 kedua pemimpin kembali bertemu dalam KTT Asean di Kuala Lumpur,
Malaysia. Saat pertemuan itu Jepang memutuskan untuk terlibat lebih jauh dalam
membiayai infrastruktur yang berkualitas di Indonesia," terangnya.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 27.11.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar