JAKARTA. PT
KAI Commuter Jabodetabek memutuskan menghapus fasilitas free out per 1
Desember 2015.
Kebijakan itu
diambil setelah KCJ menilai fasilitas tersebut sering disalahgunakan segelintir
penumpang untuk naik Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line
secara gratisan.
Fasilitas
free out adalah pembebasan biaya bagi penumpang yang masuk dan keluar di
stasiun yang sama dalam durasi tidak lebih dari satu jam.
"Dari
pengamatan kami selama ini, fasilitas free out ini ada yang mulai
menyalahgunakan sehingga menjadi celah untuk penumpang istilahnya free
rider," kata Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila di Stasiun Tebet,
Senin (30/11/2015).
Pria yang
akrab Fadhil ini menjelaskan, modus yang sering digunakan oleh para penumpang
gratisan tersebut adalah melakukan gate-in.
Setelah masuk
ke dalam gate elektronik, penumpang yang bersangkutan langsung melakukan
gate-out tanpa keluar dari gate elektronik.
Penumpang
tersebut, lanjut Fadhil, kemudian naik kereta.
Dan setelah
sampai di stasiun tujuan, ia kembali melakukan cara yang sama.
"Yang
seperti ini tidak hanya terjadi di perjalanan dekat karena yang dari Jakarta
Kota ke Bogor juga ada," ujar Fadhil.
Fadhil
mengatakan, pengecualian diberikan bila dalam kondisi darurat.
Misalnya,
terjadi gangguan yang membuat penumpang yang sudah masuk ke stasiun tidak dapat
melanjutkan perjalanannnya.
"Dan
kalau ada gangguan, pasti kita umumkan. Petugas kami yang di gate nanti akan
siap membantu dan memfasilitasi. Tapi dalam kondisi normal kita tidak akan
terapkan," ucap Fadhil.
Sumber :
Kontan, 30.11.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar