JAKARTA.
Meski tahun ini penjualan kapal PT Humpuss Intermoda Transportasi (HITS)
mengalami penurunan, manajemen berharap tahun depan angkanya bisa kembali
normal seperti di tahun 2014.
Direktur Utama HITS Theo
Lekatompessy
bilang kinerja tahun 2015 sedang jatuh.
“Seluruh
industri kapal, penjualan HITS hingga akhir tahun ini turun tetapi tidak sampai
20% dibanding tahun lalu, tetapi laba kami naik 100%,” kata Theo kepada KONTAN
pada Jumat (27/11).
Sebagai
gambaran, pada Semester I 2015 laba bersih HITS naik menjadi US$ 2,59 juta
dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yaitu sebesar US$ 0,42 juta.
Sementara pendapatan
pokok Perseroan turun 22,04% dari US$ 31,73 juta di Semester I tahun 2014
menjadi US$ 26,00 juta di Semester I tahun 2015.
Theo
menjelaskan laba HITS naik karena adanya reorganisasi.
Bisnis-bisnis
yang tidak menguntungkan dilepas oleh HITS seperti batubara.
“Yang
bagus-bagus saya tahan, yang jelek ya dilepas saja,” imbuh Theo
Untuk bisa
survive hingga akhir tahun ini dan tahun-tahun berikutnya Theo mengaku HITS
mengikuti tender untuk PLN di Bali.
Tender power
plant yang menggunakan Liquefied Natural Gas (LNG) ini
sudah didapatkan oleh HITS dan akan dilakukan penandatanganan akhir Desember
dan diharapkan bisa mulai beroperasi di awal 2016.
Proyek power
plant PLN ini, HITS bertugas mengangkut gas-gas LNG dari sumber gas menuju
Bali.
Theo bilang
untuk pengangkutan ini HITS menggunakan kapal yang disewa dari Jepang yang
sudah dikelola perusahaan selama 10 tahun untuk mengekspor LNG ke Jepang.
“Untuk
penyewaan kapal ini HITS bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) perwakilan
Tokyo, LNG Japan, dan Mitsui OSK Lines (MOL) Japan,” kata Theo.
Kontrak
penyewaan kapal ini selama tujuh tahun dengan opsi perpanjangan kontrak.
Untuk harga
sewa kontraknya Theo belum bisa memberitahunya tetapi dia memberi clue.
“Minimal Rp 1
Triliun untuk menyewa kapal selama 7 tahun itu, mungkin bisa juga lebih,”
tambahnya.
Lalu selain
proyek power plant PLN di Bali, Theo bilang HITS sedang melakukan tender lagi
di Indonesia Tengah yang dibuka beberapa bulan lalu oleh PLN.
“Yang ikut
100 perusahaan. Setelah proses seleksi hanya 11 perusahaan yang lolos, termasuk
HITS dengan konsorsiumnya,” ungkap Theo.
Jika menang
tender tersebut, fungsi HITS ada di pengangkutan gas, storage, dan mungkin bisa
regasifikasi gas.
Theo menambahkan
tender ini sedang berjalan dan diharapkan tahun depan bisa ketahuan siapa
pemenangnya.
“Untuk tender
ini, dari perusahan domestiknya, saingan HITS itu ada Pertamina, PGN , sama
Medco Energy,” katanya.
Theo
mengatakan rencana kerja HITS di 2016 – 2018 bukan hanya sewa dan pengelolaan
kapal, tetapi bisa masuk storage dan regasifikasi gas
“Malah kalau
bisa masuk jadi IPP (Indonesian Power Producer) untuk pembangkit listrik dan
penyediaan gas (supply gas),” tambah Theo.
Untuk target
pendapatan tahun depan Theo juga belum mau membeberkan angkanya karena sedang
digodok oleh korporat.
“Kalau
dibilang naik ya kami harapannya bisa naik. Penjualannya bisa kembali normal
seperti tahun 2014,” ujarnya.
Sumber :
Kontan, 27.11.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar