Bisnis.com,
JAKARTA -- China menawarkan pinjaman infrastruktur senilai US$10 miliar
untuk negara-negara Asia Tenggara, demikian yang disampaikan Wakil
Menteri Luar Negeri China, Liu Zhenmin.
China juga
berencana memberikan bantuan senilai US$560 juta kepada negara-negara yang
terkebelakang anggota Asean pada tahun depan. Liu mengungkapkan hal itu
walaupun tidak memberikan rincian bank mana yang akan memberikan pinjaman
tersebut.
Seperti
dikutip Trust.org, China memberikan janji tersebut dalam rangka memperluas
pengaruhnya ke dalam negara-negara berkembang, termasuk di Asia Tenggara.
"AIIB memenangkan dukungan dari Asia dan Eropa Barat pada tahun ini
meskipun ada respon ambivalen dari Amerika Serikat," demikian Trust.org,
Minggu (22/11/2015).
AIIB dibuat
untuk menyaingi Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia terkait dengan
proyek-proyek pembangunan di Asia. Amerika Serikat yang memperingatkan
negara-negara ketika ingin bergabung ke AIIB, menyatakan kekhawatirannya
terhadap betapa besarnya pengaruh China dalam lembaga baru itu.
Walaupun
demikian, China mengatakan pihaknya tak akan memiliki hak veto, tidak seperti
yang terjadi pada Bank Dunia. Di dalam lembaga multilateral itu, AS memiliki
hak veto terbatas.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 22.11.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar