Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan memastikan bahwa informasi adanya nakhoda kapal CMA CGM Virginia di Pelabuhan
Tanjung Priok yang terindikasi
virus corona (Covid-19) adalah tidak benar.
"Informasi simpang siur yang
beredar melalui percakapan di aplikasi WhatApp, yang menyebutkan adanya Nakhoda
kapal berkewargaan Ukraina terindikasi virus Corona adalah informasi tidak
benar dan menyesatkan," tegas Direktur
Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kemenhub Ahmad, Jumat (6/3/2020).
Dia juga menanggapi adanya
informasi yang mengatakan bahwa sandarnya kapal tersebut tidak mengikuti standar
dan prosedur pemeriksaan kapal asing terkait antisipasi virus corona dan adanya
anak buah kapal (ABK) CMA CGM Virginia yang juga terindikasi virus corona.
"Sekali lagi, kami tegaskan
bahwa informasi tersebut tidak benar. Kapal sandar di Pelabuhan Tanjung Priok
tepatnya di Jakarta International Container Terminal (JICT) sudah mengikuti
prosedur dan semua ABK dalam kondisi sehat," ujarnya.
Pihaknya menjelaskan kronologi
kejadian tersebut berawal dari adanya pergantian nakhoda kapal sebelum kapal
tersebut bertolak ke Tanjung Perak Surabaya.
Kejadian bermula saat Kapal CMA
CGM Virginia dari China sandar di JICT Tanjung Priok pada 5 Maret 2020 pukul 13.00 WIB setelah sebelumnya diperiksa oleh Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) di zona karantina dan pada akhirnya diizinkan bersandar setelah
ada clearance kesehatan dari KKP. Dari hasil observasi oleh KKP tersebut
dinyatakan tidak ada ABK kapal yang terindikasi virus Corona.
Selanjutnya, hari ini, surat persetujuan berlayar
(SPB) diterbitkan oleh SyahbandarTanjung
Priok dan ada pergantian nakhoda kapal sebelum kapal tersebut akan bertolak ke
Pelabuhan Tanjung Perak.
Adapun, nakhoda kapal pengganti
tersebut tiba di Pelabuhan Tanjung Priok dan diketahui sedang sakit batuk
sehingga agen kapal menelpon KKP yang langsung membawa Nakhoda kapal pengganti
tersebut ke rumah sakit Jakarta Medical Center (JMC ) Tanjung Priok.
"Hasil pemeriksaan dikatakan
bahwa Nakhoda kapal berkewargaan Ukraina tersebut tidak terindikasi virus
Corona melainkan sakit flu biasa. Namun demikian, Nakhoda kapal tersebut masih diobservasi
di Rumah Sakit JMC hingga saat ini," katanya.
Pemerintah dalam hal ini
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus melakukan sejumlah langkah guna
mengantisipasi penyebaran virus Corona, salah satunya antisipasi penyebaran di
wilayah pelabuhan dengan menerbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan
Laut No. 8/2020 tentang Langkah Siaga Hadapi Penyebaran Virus Corona di Wilayah
Pelabuhan Indonesia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo
telah menyampaikan pesan melalui unggahan video pendek di media sosial
pribadinya yang menyebutkan bahwa musuh terbesar bangsa Indonesia saat ini
bukanlah virus corona itu sendiri, tapi rasa cemas, rasa panik, rasa ketakutan
yang berlebihan dan berita-berita hoaks.
Sumber : Bisnis, 06.03.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar