KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan memberlakukan kebijakan
pengembalian bea pemesanan tiket 100%. Kebijakan ini berlaku untuk bagi calon penumpang kereta api (KA) yang
melakukan pembatalan perjalanan mulai tanggal 23
Maret 2020 untuk keberangkatan sampai dengan 29 Mei 2020.
“Kebijakan ini merupakan salah
satu dari beragam upaya yang telah dilakukan PT KAI Daop 1 untuk mencegah
penyebaran virus corona di lingkungan transportasi,” ujar Senior Manager Humas Daop 1
Jakarta, Eva Chairunisa melalui rilis
resmi PT KAI yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/3).
Kebijakan pengembalian bea
pemesanan tiket 100% ini berlaku bagi perorangan maupun rombongan dengan
melampirkan identitas dan bukti pembelian tiket melalui proses di stasiun.
Sementara itu, bagi calon penumpang
yang melakukan transaksi tiket melalui aplikasi KAI Access maka bisa melakukan
proses pembatalan melalui aplikasi tersebut.
Untuk pembatalan tiket rombongan
dalam jumlah banyak ada beberapa persyaratan yang wajib dilampirkan seperti:
Surat permohonan pembatalan yang
dilengkapi nomor rekening pemohon untuk pengembalian uang muka.
Melampirkan berita acara
kesepakatan yang ditanda tangani pemohon angkutan rombongan dan pihak KAI.
Pemohon angkutan rombongan
menyerahkan bukti setor uang muka yang sudah dibayarkan.
Khusus rombongan tiket yang belum
tercetak dan akan melakukan ubah jadwal diberikan kesempatan satu kali dalam
rentang waktu 90 hari dari perjalanan yang dibatalkan, selama tempat duduk
masih tersedia.
“Sebelumnya, kami juga telah
menetapkan pengembalian bea 100% pada penumpang yang harus membatalkan
perjalanannya karena kedapatan memiliki suhu badan di atas 38 derajat celsius
saat pemeriksaan suhu dilakukan di area boarding,” jelas Eva.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) telah menetapkan
perpanjangan status keadaan tertentu darurat
bencana wabah penyakit akibat virus corona di Indonesia selama 91 hari. Mulai
dari 29 Februari hingga 29 Mei 2020 mendatang.
Dengan perpanjangan masa darurat
bencana ini, pemerintah berharap masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar
rumah dan tidak meninggalkan daerah tempat tinggalnya untuk mempersempit ruang
gerak penyebaran virus corona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar