KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia II
(Pelindo II) memperkirakan kunjungan kapal dan aktivitas
kargo pada Februari 2020 berkurang hingga 5% seiring dengan penyebaran virus
Corona (Covid-19).
Suparjo
Kasnadi, General Manager IPC Tanjung Priok mengakui adanya dampak dari penurunan kinerja.
Selama dua bulan terakhir juga adanya pengurangan kol kapal terjadi untuk
pergerakan dari dan ke Asia walaupun menurutnya tergolong tidak terlalu
signifikan.
“Saat ini saja sudah mulai
terjadi sedikit pengurangan arus kapal, penurunan arus barang terutama untuk
internasional, Asia Timur terutama di Pelabuhan Tanjung Priok karena pelabuhan
itu pelabuhan terbesar. Penurunannya sampai dengan Februari sekitar 5% lah,”
jelasnya di Jakarta, Selasa (10/3).
Menurutnya, virus Covid-19
memberikan dampak terhadap penurunan arus barang karena sejalan dengan
penurunan produksi dan distribusi. Namun, diharapkan dampaknya tak akan banyak
memukul kinerja pendapatan lantaran terjaganya tingkat perdagangan domestik
antar pulau di Indonesia.
Suparjo mengatakan, baik insentif maupun relaksasi
lebih jauh yang dapat dilakukan oleh pemerintah nantinya juga bergantung dengan
volume barang yang diproduksi oleh China, sebagai pusat manufaktur dunia. Dengan minimnya
volume produksi juga tidak serta membuat insentif dari pemerintah memberikan
dampak yang signifikan.
“Karena barang-barang itu
diproduksi di China lalu diekspor ke Indonesia. Apakah permintaannya ada atau
tidak itu persoalannya,” katanya.
Pelindo II juga telah
mengantisipasi dengan mulai meningkatkan distribusi arus barang dalam negeri
antar pulau di wilayah Indonesia barat dna Timur setelah sebelumnya banyak
berorientasi terhadap aktivitas ekspor dan impor barang. Hal tersebut,
sambungnya, untuk memastikan kegiatan kepelabuhanan seperti bongkar muat tetap
berjalan.
Sejauh ini, Lanjut Suparjo, virus
Corona lebih banyak berpindah melalui manusia sedangkan mayoritas pelabuhan
adalah pelabuhan barang. Meski demikian, antisipasi tetap harus dilaksanakan.
Pelindo II juga tengah
mengantisipasi penyebaran virus Corona dengan mewajibkan seluruh petugas
pelabuhan dalam memeriksa Kapal sebelum bersandar di pelabuhan. Lalu ketika
kapal sudah berlabuh bekerja sama dengan kesehatan pelabuhan. Pihaknya juga
tengah berkoordinasi dengan BNPB.
"Kami juga melakukan
antisipasi lapangan, membagikan masker, kapal yang akan merapat akan diperiksa
dulu oleh tim kantor kesehatan pelabuhan, setelah dinyatakan free baru bisa
merapat. Sepanjang kru tidak terindikasi korona, kapal boleh merapat. Untuk
petugas di pelabuhan juga wajib menggunakan masker dan melakukan upaya
pencegahan corona," katanya.
Sumber : Kontan, 10.03.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar