Jakarta, CNN Indonesia --
(Artikel ini mengalami pembaruan pada Selasa 10 Maret 2020)
Italia menjadi
negara yang mengalami wabah virus corona terbesar di luar Asia.
Pemerintah Italia sejak itu telah
mengambil "langkah luar biasa" dalam upaya untuk mengendalikan wabah,
termasuk menangguhkan penyelenggaraan Venice
Carnival (Karnaval Venesia).
Tindakan
pencegahan dari pemerintah
Pemerintah Italia mulai Selasa
(10/3) menutup seluruh resor skinya dalam upaya memerangi penyebaran virus
corona yang telah merenggut 463 nyawa di negara itu.
"Kami telah memutuskan untuk
menutup semua resor ski pada pagi ini," kata Menteri
Dalam Negeri Francesco Boccia
kepada wartawan, merujuk pada kawasan utara Alpen utara negara Mediterania itu,
seperti yang dikutip dari AFP pada Selasa (10/3).
Pemerintah Italia juga melarang
orang untuk bepergian di negaranya. Di bawah aturan baru, bepergian hanya
diperbolehkan untuk pekerjaan mendesak atau alasan kesehatan, tetapi orang
boleh kembali ke rumah mereka sendiri setelah bepergian dari tempat lain.
Siapa pun yang ingin melakukan
perjalanan sekarang diminta untuk mengisi formulir keterangan bepergian dan
menyerahkannya kepada pihak berwenang di stasiun kereta api, bandara, serta di
jalan-jalan utama antar kota.
Acara publik ikut dilarang. Pesta
pernikahan dan upacara pemakaman dilarang selama lebih dari tiga minggu. Bar
dan restoran diminta beroperasi mulai pukul 06.00 sampai 18.00.
Sekolah dan universitas
diliburkan, sementara pemilik bisnis didesak untuk memberikan cuti kepada
karyawannya.
Perdana
Menteri Italia Giuseppe Conte
meminta penduduknya untuk tetap berada di rumah.
Langkah-langkah yang belum pernah
diterapkan sebelumnya ini diberlakukan sampai 3
April 2020. Awalnya hanya
diberlakukan kawasan di utara Italia, namun akhirnya diperluas ke seluruh
negara berpopulasi 60 juta orang itu.
Apa
yang dikatakan pihak berwenang?
Departemen
Luar Negeri AS telah mendesak
warganya untuk "mengikuti panduan resmi kesehatan Italia dan menghindari
daerah yang ditunjuk pemerintah," sementara Kantor Luar Negeri Inggris
telah mengeluarkan peringatan serupa.
Setiap pelancong yang saat ini berada
di kawasan Lombardy dan Veneto disarankan untuk mengikuti instruksi dari
otoritas setempat.
Sementara pemerintah sedang
"memantau" situasi, para pelancong belum disarankan untuk bepergian
ke Italia.
Austria juga telah menangguhkan
layanan kereta api yang masuk dan keluar dari Italia, dan Menteri Dalam Negeri Austria,
Karl Nehammer, mengatakan para
pejabat mempertimbangkan untuk menerapkan kontrol perbatasan dengan negara itu
sebagai tindakan pencegahan.
Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga telah mengeluarkan anjuran perjalanan baru
untuk Italia, bersama dengan Iran, mendesak pengunjung untuk "menghindari
kontak dengan orang sakit" dan mempraktikkan kebersihan tangan yang baik.
Perkembangan wabah virus corona
di Italia, bersama dengan Korea Selatan - di mana kasus telah melonjak melewati
600 dalam beberapa hari terakhir - telah meningkatkan kekhawatiran akan
lonjakan penularan di luar China.
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan
wabah virus corona sebagai darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian
internasional, setelah komite darurat berkumpul pada 30 Januari di Jenewa.
Direktur
Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah menekankan bahwa, sementara masih ada peluang untuk mencegah virus
di luar China, "peluang semakin kecil."
"Meskipun jumlah total kasus
di luar China masih relatif kecil, kami prihatin dengan jumlah kasus tanpa
hubungan epidemiologi yang jelas, seperti riwayat perjalanan ke China atau
kontak dengan orang yang terpapar," katanya.
Sumber : CNN Indonesia,
10.03.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar