KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo) optimistis kinerja kawasan industri dan pergudangan bakal
bertumbuh di tahun ini. Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK/Omnibus Law) hingga
vaksinasi covid-19 akan menjadi katalis positifnya.
Ketua Apindo Bidang Properti dan Kawasan
Ekonomi Sanny Iskandar menyampaikan, pada tahun lalu, secara
rerata kinerja kawasan industri merosot lantaran pandemi covid-19. Kondisi itu
tergambar dari penurunan kegiatan produksi dan permintaan lahan.
Kendati demikian, dia memberikan catatan bahwa penurunan
tersebut tidak terjadi di semua sektor. Beberapa sektor bisa bertahan, bahkan
mencatatkan pertumbuhan. Misalnya, sektor makanan dan minuman, farmasi dan alat
kesehatan, serta industri data center.
"Bicara keseluruhan ada pengurangan kegiatan produksi
maupun permintaan lahan industri. Namun ada beberapa industri tertentu yang
masih berjalan baik," ungkap Sanny kepada Kontan.co.id, Selasa (6/4).
Untuk sektor yang terdampak, penurunan aktivitas industri
bisa mencapai 40%-50% sepanjang tahun lalu. Dari sisi permintaan lahan,
penurunan mencapai sekitar 30%. "Tapi masing-masing sektor berbeda, nggak
bisa disama ratakan," sambung Sanny.
Dia pun optimistis kinerja tahun ini bakal membaik. Ada
sejumlah katalis positif seperti implementasi UU CK beserta aturan turunannya
seperti Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden. Selain itu, vaksinasi
sudah berjalan dan ada pelonggaran pembatasan sosial.
Sanny pun berharap, bisnis kawasan industri bisa kembali
pulih paling tidak seperti pada tahun 2019 atau sebelum pandemi covid-19.
"Sedikit banyak itu memberikan dorongan untuk menggerakkan kegiatan
ekonomi, yang sekarang mulai meningkat. Tahun ini tentunya lebih baik,"
ujar Sanny.
Lebih lanjut, dari sisi pergudangan, Sanny menyebut bahwa
tahun lalu segmen ini termasuk yang bisa bertahan. Bahkan, beberapa area bisa
mencatatkan pertumbuhan hingga 20%-30%. Permintaan pergudangan tahun lalu
disokong oleh tumbuhnya segmen ekonomi digital atau e-commerce. Pada tahun ini,
Sanny yakin permintaan pergudangan akan terus menanjak.
"Melalui e-commerce, banyak produk dari luar negeri
masuk. Sebelum didistribusikan ke pasar, kan perlu ada tempat penyimpan
sementara. Karenanya, permintaan lahan dan ruang untuk sewa gudang masih cukup
bagus," pungkas Sanny.
Sumber : Bisnis, 06.04.2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar