Bisnis.com, JAKARTA - Kajian White Paper National Air Carriers Association (INACA) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) memperkirakan industri penerbangan internasional pulih lebih lama ketimbang penerbangan domestik.
Industri penerbangan internasional diperkirakan baru
bangkit pada 2023. “Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, pemulihan
sektor penerbangan diprediksi akan mulai membaik pada awal 2022 untuk
penerbangan domestik dan akhir 2023 untuk penerbangan internasional,” ujar pakar
dan peneliti Hukum Penerbangan dan Pembiayaan Pesawat Udara Unpad, Prita Amalia,
dalam keterangan tertulis, Kamis (15/4/2021).
Kajian dilakukan untuk mengetahui kebijakan dan regulasi
apa saja yang diperlukan untuk mendukung pemulihan sektor penerbangan. Hasil
kajian mengacu pada pembahasan pihak eksternal dalam kegiatan forum group
discussion (FGD) yang diselenggarakan pada Februari hingga April 2021.
Prita menjelaskan kajian ini mempertimbangkan aspek
kesehatan terkait pengaturan vaksin dan pendistribusiannya. Di samping itu,
kajian melihat aspek stimulus ekonomi ihwal dukungan pemerintah untuk sektor
transportasi udara dan regulasi pembatasan pergerakan penumpang pesawat serta
kapasitas penerbangan.
"Dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan dan
regulasi dibutuhkan sebagai strategi pemulihan sektor penerbangan, seperti
bantuan fiskal untuk pengurangan beban operasional," katanya.
Data Internasional Civil Aviation Organization (ICAO)
menunjukkan pada 2020 terjadi penurunan jumlah penumpang sebesar 59-60 persen
untuk skala penerbangan global. Sedangkan The International Air Transport
Association (IATA) menghitung penurunan pendapatan maskapai pada tahun
lalu mencapai 54,7 persen secara year on year.
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja
merinci pergerakan angkutan pesawat pada 2020 turun 43 persen dari sebelumnya
2,1 juta menjadi 1,2 juta. Sedangkan pergerakan penumpang turun 70 persen dari
91,6 juta menjadi 35,4 juta.
Penurunan kinerja juga terjadi untuk angkutan kargo sebesar
65 persen dari 1,1 juta ton menjadi 429 ribu ton. Denon berharap kajian INACA
dapat membantu para pengambil keputusan bergerak cepat.
“Ini akan membantu pemerintah, maskapai penerbangan, serta
stakeholder penerbangan lainnya dalam menyusun berbagai strategi dan intervensi
untuk memulihkan sektor penerbangan selama dan pasca-pandemi Covid-19,"
tutur Denon.
Sumber : Bisnis, 16.04.2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar