JAKARTA: Dampak krisis di
Eropa diperkirakan berimbas ke industri pelayaran nasional pada 2012, meskipun
ada keyakinan perekonomian nasional cukup kuat menghadang dampak krisis itu.
Ketua Umum Indonesian
National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan kekhawatiran
terhadap dampak krisis di Eropa masih akan membayangi industri pelayaran tahun
depan.
Namun, katanya, operator
pelayaran masih optimistis pangsa muatan angkutan laut Indonesia, baik dalam
negeri maupun luar negeri tetap tumbuh pada 2012.
"Bahkan berpotensi
menembus 1 miliar ton dalam dua atau tiga tahun ke depan," katanya kepada
Bisnis hari ini.
Hingga akhir 2010, muatan
angkutan laut Indonesia, baik domestik maupun luar negeri mencapai 876,1 juta
ton dengan perincian 308,9 juta ton muatan dalam negeri dan 567,2 juta ton
muatan ekspor-impor.
Untuk kegiatan angkutan luar
negeri, kapal berbendera Indonesia baru mengangkut sekitar 51,2 juta ton atau
9,0% dari total pangsa pasar angkutan ekspor-impor, sedangkan pangsa domestik
sudah 99% diangkut kapal nasional.
Carmelita menjelaskan
industri pelayaran kini sedang melakukan konsolidasi untuk memperbesar porsi
muatan laut luar negeri (ekspor impor).
Dia menjelaskan pelayaran
nasional dapat meningkatkan peranya pada kegiatan angkutan laut luar negeri
yang pangsanya jauh lebih besar dibandingkan muatan domestik.
Menurutnya setidaknya pada
2020, industri pelayaran akan meningkatkan market share kapal nasional di
sektor angkutan luar negeri menjadi 20%.
"Bahkan bisa lebih
cepat jika ada insentif fiskal untuk pelayaran nasional," ujarnya. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 29.12.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar