YOGYAKARTA: PT Kereta Api
berencana meremajakan kereta api komuter Prambanan Ekspres pada 2012 sebagai
bentuk peningkatan pelayanan kepada publik.
"Rencananya memang akan
ada penggantian armada Prambanan Ekspres (Prameks) pada 2012. Dalam kurun waktu
satu tahun ini, akan diusahakan penggantian armada Prameks sehingga semuanya
baru," kata Kepala Humas PT KA Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta Eko
Budiyanto di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, jumlah armada
baru Prameks adalah empat rangkaian kereta, namun untuk operasionalisasi
sehari-hari, hanya akan digunakan tiga rangkaian kereta karena satu rangkaian
akan difungsikan sebagai cadangan.
"Tahun 2012 ini kan
masih cukup panjang. Kami usahakan pada tahun ini, sudah ada armada baru untuk
pengganti," katanya.
Prameks adalah kereta
komuter yang sangat dibutuhkan masyarakat dan armada yang kini digunakan
sebagai kereta api Prameks memang diakui kurang handal karena sudah berusia
tua.
Terdapat dua jenis armada
yang digunakan sebagai kereta api Prameks, yaitu kereta rel diesel (KRD) dan
kereta rel diesel elektrik (KRDE) yang rata-rata dibuat pada tahun 1980-an.
"Kereta-kereta tersebut
juga bekas kereta rel listrik (KRL) Jabotabek dan kini sudah tidak lagi
diproduksi di Jepang. Karenanya, PT KA terkadang mengalami kesulitan suku
cadang apabila ada bagian kereta yang rusak," katanya.
Sementara itu, untuk armada
Prameks pengganti, direncanakan adalah kereta api baru dan bukan bekas kereta
lain sehingga fasilitas yang ada di dalamnya akan tetap baik seperti pendingin
ruangan dan tempat duduk.
"Pengguna Prameks
adalah masyarakat yang berpendidikan sehingga diyakini bahwa mereka juga akan
turut merawat kereta api yang baru, tidak merusak fasilitas kereta. Karenanya,
PT KA akan memberikan kereta yang benar-benar baru," katanya.
Namun demikian, lanjut Eko,
ada konsekuensi yang harus ditanggung pengguna Prameks apabila nanti pengantian
armada itu terwujud, yaitu peningkatan harga tiket hingga mencapai 50% dibandingkan
dengan harga tiket sekarang.
"Jika biasanya harga
tiket Solo-Yogyakarta adalah Rp10.000 untuk satu perjalanan, maka dengan armada
baru nanti harganya bisa mencapai Rp15.000 untuk satu kali perjalanan,"
katanya.
Ia mengatakan, PT KA telah
menawarkan penggantian armada baru tersebut kepada komunitas-komunitas pengguna
Prameks saat pertemuan dengan Dirut PT KA Ignatius Jonan pada Rabu (4/1) di
Balai Yasa Kereta Api.
Sementara itu, Dewan Pembina
Komunitas Pramekers Jogja (KPJ) Eko Setianto mengatakan, berdasar rapat dengan
seluruh jajaran pengurus komunitas, disepakati akan mendesak pemerintah untuk
bisa memberikan dana Public Service Obligation (PSO) untuk kereta api Prameks
aehingga tarif yang dikenakan untuk konsumen tidak mahal meski nanti ada penggantian
armada baru.
"Bila dibanding dengan
kereta komuter lain, tarif Prameks ini tergolong paling tinggi. Karenanya, kami
mendesak agar pemerintah bisa memasukkan Prameks sebagai kereta yang menerima
PSO," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah
seharusnya tidak hanya mengejar keuntungan belaka tetapi juga harus tetap bisa
mengimbanginya dengan pemberian pelayanan kepada masyarakat.
Dengan penerapan tarif yang
sekarang, lanjut Eko, PT KA juga sudah mampu memperoleh keuntungan karena
pendapatan dari Prameks setiap tahun bisa mencapai Rp26 miliar dan hanya 70%
yang digunakan sebagai biaya operasional.
"Artinya, masih ada 30
persen pendapatan yang menjadi laba. Karenanya, kami menolak jika PT KA hanya
mengejar keuntungan komersial saja dalam pengoperasionalan kereta,"
katanya.(faa)
Sumber : Bisnis Indonesia,
08.01.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar