JAKARTA: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginstruksikan BUMN di bisnis beras, minyak sawit, semen, dan pupuk, membenahi sistem distribusinya guna menurunkan biaya logistik hingga 75%.
Menteri BUMN Dahlan Iskan instruksi tersebut diberikan a.l. kepada Perum Bulog, PT Pupuk Sriwidjaya, PT Semen Gresik, dan PT Pelindo I-VI.
“Target kami, jangka waktu pengiriman logistik ke Indonesia bagian timur akan dipangkas dari 15 hari menjadi hanya 5 hari," ujarnya di Jakarta hari ini (Selasa, 10/01/12).
Dahlan mengatakan Semen Gresik diinstruksikan untuk segera melanjutkan proyek pabrik semen di Kalimantan Timur guna mempercepat frekuensi pengiriman semen ke kawasan tersebut.
“Memang sudah ada pabrik seperti itu di Samarinda, tapi pendangkalan sungai Mahakam mengurangi frekuensi pengiriman dari 10.000-15.000 ton sekali kirim menjadi 3.000 ton,” jelasnya.
Pada gilirannya, pendangkalan itu menyebabkan keterlambatan pengiriman semen 10-14 hari.
Selain itu, pihaknya akan mempercepat pembangunan pelabuhan sawit Kuala Tanjung di Sumatra Utara yang diperkirakan selesai tahun depan guna menggenjot pengapalan minyak sawit.
Selama ini, minyak sawit mentah diangkut dulu dengan kapal kecil ke Singapura untuk kemudian di pindahkan ke kapal besar dan diekspor. Akibatnya, ongkos angkutnya jauh lebih mahal.
Untuk beras, Dahlan menginstruksikan Bulog tidak lagi mengemas beras dengan karung kecil, dan menggantinya dengan karung besar bermuatan setengah hingga 1 ton.
Hal itu dimaksudkan agar proses bongkar muat berlangsung lebih cepat, dari yang selama ini memakan waktu 15 hari.
Untuk memastikan itu, pihaknya juga menginstruksikan Pelindo I-VI tidak lagi menerima pengiriman beras dengan karung kecil di pelabuhan mereka. (03/Bsi)
Sumber :Bisnis Indonesia, 10.01.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar