JAKARTA: China secara resmi
menyatakan sikap akan memboikot aturan emisi gas CO2 yang dikeluarkan oleh
pesawat baik yang terbang ke dalam maupun ke luar wilayah Uni Eropa (UE) yang
resmi berlaku mulai bulan ini.
Aturan Europe Union Emissions Trading Scheme (ETS)
dan berlaku di 27 negara anggota UE tersebut mengharuskan setiap maskapai yang
menuju ke Eropa maupun terbang keluar Eropa untuk melaporkan emisi karbon dari
armadanya masing-masing.
Seperti dikutip dari situs
surat kabar Partai Komunis China, People Daily, jubir Kemlu China, Hong Lei
menyatakan Beijing menolak penerapan skema ETS. "China menolak penerapan
aturan tersebut!"
Hong menyatakan China
berharap UE akan menanggapi sikap yang diambil China dan keberatan yang telah
disampaikan oleh negara-negara lain.
China secara tegas menuding
aturan yang dikeluarkan Eropa itu merupakan bagian dari persaingan usaha yang
tidak sehat karena aturan ini secara sepihak memaksa maskapai menggunakan
pesawat terbang buatan konsorsium Eropa, Airbus.
Jubir aksi iklim UE Ishak
Valero-Ladron seperti dikutip dari ABC.net,au menyatakan skema ETS dibenarkan
dan tidak melanggar hukum internasional maupun prinsip kedaulatan.
"Jika China ingin
melakukan bisnis di Eropa, mereka harus memenuhi persyaratan kesehatan dan
keselamatan."
Andrew Herdman, Dirjen
Asosiasi Penerbangan Asia Pasifik, menilai Eropa mempersulit pemenuhan pasar
penerbangan internasional dan sekarang membuka risiko perang dagang.
"Banyak negara seperti
Amerika, China, India dan lain-lain telah menyampaikan keberatan mereka,"
kata Herdman. (tw)
Sumber : Bisnis Indonesia, 08.01.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar