BATAM: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) pemilik aset pintu masuk peti kemas tersibuk di Batam, Pelabuhan Batu Ampar semakin dekat untuk merealisasikan rencana perluasan pelabuhan senilai Rp366 miliar untuk membantu menarik investor yang berminat membangun Batu Ampar.
Dwi Djoko Wiwoho, Direktur
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam mengatakan pihaknya telah
mengusulkan besaran pagu perluasan pelabuhan dari APBN, yang akan mencakup
perluasan dermaga dan penambahan sarana termasuk crane.
Proyek ini, tambah Dwi, akan
di lelang pada Februari 2012 dan konstruksinya kemungkinan besar akan dimulai
pada pertengahan tahun 2012.
Dengan perluasan ini
diharapkan dapat membantu menarik investor untuk mengelola Batu Ampar dengan
keuntungan bagi investor yang akan mengurangi kapasitas pembangunan pelabuhan
yang akan dibangun.
"Kita akan membangun
dermaga baru di utara pelabuhan yang akan menambah panjang dermaga. Perluasan
ini akan memperlancar arus barang karena salah satu infrastruktur penunjang dan
bisa membantu menarik investornya," ujarnya hari ini (13/01).
Untuk proyek perluasan
tersebut nantinya dilakukan secara multiyears atau bertahap selama tiga tahun
kedepan, dengan menggunakan APBN yang menelan biaya sebesar Rp366 miliar.
Ia menjelaskan konstruksinya
sendiri bertahap, tahun pertama pagu anggaran sebesar Rp 63,7 Miliar, tahun
kedua Rp 200 Miliar, dan tahun ketiga Rp102 Miliar.
"Ada kebutuhan
memperluas Pelabuhan untuk mengantisipasi kenaikan aktifitas bongkar muat tahun
ini, karena tahun lalu, sudah over-capacity,"
Dengan peluasan ini,
Pelabuhan Batu Ampar dapat meningkatkan kapasitas volume bongkar muatnya
sekitar 100%-300% dalam tiga tahun ke depan menjadi 400.000-600.000 TEUs,
dibantu oleh meningkatnya kedatangan arus barang di pelabuhan itu dan
meningkatnya investasi di sektor industri.
Dwi menjelaskan perluasan
dermaga ini juga akan memperlancar arus barang sehingga bisa menarik investor
asing untuk menanamkan modalnya di Batam dan diharapkan meningkatkan kontribusi
investasi sektor industri pengolahan sebagai sektor utama penggerak pelabuhan
yang menyumbang 46% PDRB Kepulauan Riau tahun lalu.
"Jika perluasan ini
telah selesai dibangun, maka kapasitas pelabuhan peti kemas Batu Ampar
diperkirakan akan berkapasitas sekitar 400ribu-600ribu TEUs,"
Dermaga baru
Dalam proyek perluasan dermaga,
secara spesifik, BP Batam berencana memperluas panjang dermaga utara pelabuhan
menjadi 1010 meter dari panjang saat ini 350 meter.
Dwi mengungkapkan perluasan
dermaga ini juga untuk mengantisipasi kenaikan volume arus kargo pada
tahun-tahun mendatang sebelum menunggu investor baru yang mengelola Batu Ampar.
Alasan itu mengingat pada
tahun 2011 volume bongkar muat Batu Ampar telah melebihi kapasitas 200.000
TEUs. Pada tahun 2011 volume arus kargo yang dilayani Batu Ampar mencapai
hampir 350.000 TEUs atau mengalami kelebihan sekitar 150.000 TEUs.
"Dengan bertumbuhnya
volume bongkar muat pada tahun lalu dan volume tertinggi dalam beberapa tahun
belakangan, kita memperkirakan pada tahun ini mengalami kenaikan hampir
6%-10%,"
Selain dermaga baru, BP Batam
juga akan menambah sarana penopang pelabuhan termasuk penambahan dua crane
pengangkut peti kemas berkekuatan 40 ton.
Dwi menyebutkan saat ini,
crane milik BP Batam yang digunakan di pelabuhan hanya ada tiga, salah satunya
berkekuatan 40 ton, dua lagi crane bergerak dengan kekuatan 1 ton, disamping
crane milik swasta, yang tidak disebut jumlahnya oleh Dwi karena jumlahnya yang
banyak.
Kerja sama Pelindo
Penundaan pengembangan
Pelabuhan Batu Ampar karena belum adanya investor baru atau operator pelabuhan
pasca mundurnya pemenang tender sebelumnya CMA-CGM membuat BP Batam dan Pelindo
harus bekerja sama.
Dwi menyampaikan BP Batam
menggunakan jasa Pelindo dalam bentuk kerja sama untuk mengembangkan pelabuhan
Batu Ampar dengan tujuan mencari investor. Rencananya juga, pada bulan depan
akan dilakukan tender ulang pelabuhan.
"Untuk investor
container port tetap kita cari, dan kita kerja sama dengan Pelindo untuk
mencari investor yang sekaligus punya liner juga. Bulan depan kita
tender,"
Dalam rencana BP Batam,
pengembangan pelabuhan yang akan dibangun investor baru akan meningkatkan
kapasitas kontainer pada tahap pertama menjadi 2.000.000 TEUs dan tahap akhir
4.000.000 TEUs dari kondisi sekarang yang hanya 90.000 TEUs. Sementara panjang
dermaga menjadi 1800 meter pada tahap pertama dan 3000 pada tahap akhir dari
600 meter.
Sedangkan kedalaman pada
sisi dermaga menjadi 17 mLWS dari 6-12 mLWS. Untuk luas area kontainer menjadi
180.000 m2 pada tahap pertama dan 650.000 m2 tahap akhir dari luas sekarang
60.000 m2. (K17/Bsi)
Sumber : Bisnis Indonesia,
13.01.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar