SURABAYA: PT Pelabuhan
Indonesia III (Persero) akan segera mengoperasikan dua unit Rubber Tyred Gantry
(RTG) dengan total nilai investasi US$1,45 juta di Pelabuhan Bagendang Sampit,
Kalimantan Tengah.
Kepala Humas PT Pelindo III,
Edi Priyanto mengatakan dua unit RTG itu dioperasikan guna memaksimalkan proses
bongkar muat arus peti kemas yang kecenderungannya mengalami peningkatan.
Dua instalasi yang merupakan
peralatan bongkar muat untuk peti kemas itu merupakan bagian dari paket pembelian
manajemen BUMN kepelabuhanan itu dengan satu unit Container Crane dan empat
unit RTG.
“Satu unit CC [container
crane] dan dua unit RTG lainnya telah dikirim ke Pelabuhan Tenau Kupang, Nusa
Tenggara Timur untuk menunjang kegiatan bongkar muat. Bahkan manajemen Pelindo
III pada Senin lalu atau awal pekan ini [9/1] telah mengoperasikan fasilitas
terminal khusus peti kemas di Pelabuhan Tenau,” kata Edi kepada Bisnis, hari
ini, (Jumat, 13/1).
Edi menjelaskan dua unit RTG
lainnya yang bernilai invstasi Rp13 miliar atau Rp6,5 miliar per unit-nya itu
memang sejak awal akan diperuntukkan bagi layanan fasilitas petikemas di
Pelabuhan Bagendang Sampit.
“Dua unit RTG yang dibeli
manajemen dalam keadaan second atau used alias telah terpakai itu akan segera
akan dioperasikan sehingga tren peningkatan arus peti kemas di pelabuhan yang
berlokasi Kabupaten Kota Waringin Timur itu dapat memperlancar dan
memaksimalkan layanan peti kemas.”
General Manager PT Pelindo
III Cabang Sampit Abdul Rofid Fanani mengakui bila proses pengiriman dua unit
RTG itu dijadwalkan hari ini (Jumat, 13/1) akan sampai di Bagendang.
“Proses pengapalan dua unit
RTG itu dimulai dari Oman, Timur Tengah dan sempat mampir sejenak di Tanjung
Perak, kemudian transit di Trisakti
[Banjarmasin], dan hari [Jumat, 13/1] akan sampai di Sampit [Pelabuhan
Bagendang]. Peralatan ini tidak baru, namun telah direkondisi sehingga
kemampuannya tidak beda dengan peralatan baru,” kata Rofid kepada Bisnis via
telepon, hari ini, (Jumat, 13/1).
Rofid menerangkan kegiatan
bongkar muat petikemas di pelabuhan Bagendang mengingat tren petikemas semakin
tahun semakin meningkat.
“Pada 2009 lalu yang
merupakan awal layanan peti kemas di Pelabuhan Bagendang, volumenya mencapai
26.838 Box, sedangkan pada 2010 arus peti kemas telah meningkat menjadi 29.317
Box. Hasil rekapitulasi pada di akhir 2011, capaian arus peti kemas yang
dihandling di terminal Bagendang meningkat signifikan menjadi 31.974 box,”
ujarnya. (k21/Bsi)
Sumber : Bisnis Indonesia,
13.01.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar