JAKARTA: Sadar ekonomi
Amerika Serikat makin kedodoran dan harus mengetatkan ikat pinggang, Pakistan
memilih mengabaikan embargo sekaligus menegaskan untuk meneruskan proyek gas
dari Iran.
Jubir Departemen Luar Negeri
Pakistan, Abdul Basit seperti dikutip dari newspakistan.pk menyatakan tidak
akan membatalkan proyek pipa gas bernilai multijuta dollar yang dijadwalkan
rampung pada 2014.
“Pakistan berkomitmen penuh
terhadap proyek ini dan sanksi [AS] tak akan bisa menutup kerjasama yang telah
diteken. Tak ada perubahan pendirian dan kami tetep mengejar jadwal
penyelesaian proyek pada 2014,” katnya, Sabtu 28 Januari 2012.
Pernyataan Pakistan jelas
membuat Paman Sam berang. Setelah jalur pasokan bagi tentara AS diputus, kini
Pakistan jelas-jelas membangkang perintah Washington yang dilihat mata dunia
sebagai niat memutuskan hubungan.
Jalur Pipa Gas
Iran-Pakistan-India (IPI) telah dirintis sejak 1993, ketika Pakistan dan Iran
telah mengumumkan rencana untuk membangun pipa gas sejauh 2775 kilometer yang
menghubungkan antara ladang gas di Pars selatan (sebuah provinsi di tenggara
Iran) ke kota Multan dan Karachi di Pakistan.
Selanjutnya, Iran menawarkan
kepada India untuk bergabung dalam
proyek ini. Bila disepakati, pipa gas dari Multan akan diperpanjang hingga ke
New Delhi. Pembicaraan kerjasama ketiga pihak berjalan berlarut-larut.
Baru pada 24 Mei 2009,
Presiden Iran dan Pakistan bertemu di Teheran, menandatangani kontrak
kesepakatan senilai US$7,5 miliar dan dijadwalkan selesai pada 2014 untuk
mengalirkan gas Iran ke Pakistan sebanyak 8 juta kubik meter per tahun. (faa)
Sumber : Bisnis Indonesia,
29.01.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar