BALIKPAPAN: Uji coba
operasional Terminal Peti Kemas Kariangau oleh PT Kaltim Kariangau Terminal
menjelang peresmian yang rencananya dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono berjalan mulus sehingga perpindahan bongkar muat kontainer dari
Pelabuhan Semayang bisa terealisasi lebih dini.
Direktur Utama PT Kaltim
Kariangau Terminal Anharuddin Siregar mengatakan uji coba ini menjadi tanda
bahwa Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau sudah siap untuk dioperasikan. Uji
coba operasional TPK Kariangau dilakukan pada Kamis (30/8) dengan melibatkan
sebuah kapal pengangkut asal Surabaya dari ekspedisi laut PT Bintang Jasa
Samudera Line.
“Uji coba berhasil dilakukan
dalam proses bongkar muat pada kapal tersebut. Kapasitas sebuah crane yang kita
miliki mampu meloading sekitar 25 kontainer per jam. Sementara ada dua crane
[yang beroperasi] di sini,” ujarnya usai uji coba tersebut.
Anhar menambahkan pasca uji
coba ini pihaknya akan mulai memindahkan operasional proses bongkar muat dari
Pelabuhan Semayang menuju TPK Kariangau. Sementara peresmian oleh Presiden SBY,
yang rencananya dilakukan pada minggu ke-3 September, menjadi seremonial karena
operasional sebenarnya sudah berjalan sebelum waktu tersebut.
Pihaknya memeroleh kepastian
bahwa perpindahan pelabuhan peti kemas ke TPK Kariangau dari Pelabuhan Semayang
dilakukan paling lambat dua bulan sejak 14 Agustus 2012.
Keputusan tersebut sudah
diinformasikan baik kepada Pelindo IV Cabang Balikpapan maupun Administrator
Pelabuhan termasuk kepada pelaku usaha sehingga secara bertahap bisa mulai
memindahkan proses bongkar muat barang.
Dia mengklaim melalui
pengoperasian dua crane yang ada di TPK Kariangau akan mendorong efisiensi
waktu dan biaya. Penerapan tarif yang bersaing menjadi daya tarik bagi pelaku
usaha sehingga bisa berdampak positif bagi perekonomian lokal.
Tarif bongkar muat kontainer
20 feet di TPK Kariangau dipatok hanya sebesar Rp680.000 termasuk ongkos buruh.
Adapun, tarif bongkar kontainer 20 feet di Pelabuhan Semayang sebelumnya
mencapai Rp753.000 termasuk ongkos buruh.
Pembangunan jalan yang belum
rampung dikerjakan oleh pemerintah provinsi diklaim Anhar tidak akan mengganggu
operasional pelabuhan. Menurutnya, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak telah
memberikan jaminan bahwa sebelum peresmian oleh Presiden SBY jalan tersebut
telah rampung dikerjakan. Saat ini, kondisi jalan telah memasuki tahap
perkerasan dan bebatuan sudah dihampar sembari menunggu waktu untuk melakukan
pengaspalan.
“Hanya sisa sedikit saja.
Sekitar 750 meter termasuk jembatan yang panjangnya 100 meter. Kalau
dibandingkan dengan panjang jalan akses yang mencapai 12 kilometer tentu itu
angka yang kecil,” tukasnya.
Anggota Dewan Pengarah Tim
Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan Tutuk SH Cahyono menegaskan
beroperasinya TPK Kariangau yang lebih terintegrasi diharapkan bisa
memperlancar distribusi barang di dalam kota yang 90% berasal dari luar pulau.
Dia mengharapkan hal ini bisa menjaga tingkat inflasi kota dalam angka yag
wajar.
“Bahkan bisa menurun
[tingkat inflasinya] utamanya untuk bahan makanan dan barang yang diangkut
menggunakan kontainer bisa dikendalikan,” ujarnya.
Namun, dia mengharapkan agar
gudang bisa beroperasi selama 24 jam seperti pelabuhan besar lainnya dengan
tujuan untuk memperlancar arus distribusi barang. Selama ini, operasional
gudang beroperasi hanya sampai pukul 17.00 Wita sehingga proses distribusi
tetap berbiaya tinggi.
Pemerintah daerah juga perlu
untuk mendorong pengurangan resiko akibat perdagangan antar pulau. Mediasi
perbankan bisa menjadi salah satu alternatif agar resiko tersebut bisa
diminimalisir sehingga ongkos barang menjadi lebih murah. (Bsi)
Sumber : Bisnis Indonesia,
30.08.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar