--- Dengan melihat kemajuan
Japfa Comfeed, kecemerlangan Handojo Santosa sebagai pemimpin dapat diperoleh
rekam jejaknya
Nama perusahaan itu Japfa
Comfeed. Berdiri pada 1971 dengan nama PT Java Pelletizing Factory di wilayah
Surabaya. Mula pertama hanya memproduksi copra pellet. Hari ini – 41 tahun
kemudian – Japfa Comfeed bertumbuh luar biasa dengan aneka produk yang
dihasilkan.
Manajemen Japfa Comfeed
kemudian memberi nama jaringan usahanya; integrated agri-food companies. Japfa
Comfeed tidak sekadar berbisnis ayam, pakan ternak dan produk turunannya. Namun
melebar berbisnis ikan (udang), distribusi hingga makanan siap saji. Pun usaha
bisnisnya tidak hanya ada di Indonesia tetapi juga berbiak di Asean dan India.
Dengan kata lain Japfa
Comfeed selain menjadi tulang panggung perusahaan nasional untuk bersaing
dengan perusahaan multinasional sejenis yang beroperasi di Indonesia, sekaligus
menjadi duta bangsa ketika membuka pabrik pada banyak negara.
Keberhasilan Japfa Comfeed
tak lain karena tangan midas sang CEO-nya, Handojo Santosa. Sebagai generasi
penerus keluarga, Handojo Santosa tidak saja berhasil mempertahankan kejayaan
Japfa Comfeed di Indonesia.
Lebih dari itu, Handojo
Santosa sukses mengibarkan panji-panji bisnis Japfa Comfeed pada berbagai
sektor yang berhubungan dengan bisnis intinya dengan kepakan sayap hingga ke
negara tetangga. Tak salah apabila dalam ajang penghargaan Bisnis Indonesia
Award 2012, Handojo Santosa ditabalkan sebagai best CEO 2012.
Sepak terjang Japfa Comfeed
nan cemerlang dapat dilihat dengan mata telanjang. Yang terlalu susah adalah
menemukan sosok sang kepala suku di tempat umum. Sebagai manusia pekerja,
nyaris tidak ditemukan Handojo Santosa tampil di depan media. Pun
pemikiran-pemikiran cemerlangnya dalam mengelola dan mengembangkan bisnis tidak
ditemukan dalam berbagai diktat, entah di media cetak ataupun risalah-risalah
ilmiah.
Namun dengan melihat
kemajuan Japfa Comfeed, kecemerlangan Handojo Santosa sebagai pemimpin dapat
diperoleh rekam jejaknya. Perilaku Handojo Santosa tergambar dengan jelas pada
perilaku bisnis Japfa Comfeed.
Syahdan saya mendampingi
klien – sebuah bisnis sosial dari Kalimantan Barat – melakukan studi banding pada
salah satu pabrik Japfa Comfeed di Cirebon. Studi banding ini menyoal tentang
manajemen kantor yang lazim disebut 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin).
Saya bersama kira-kira 20
orang berangkat dari stasiun Gambir Jakarta menuju Cirebon. Ternyata selama
perjalanan dalam kereta itu manajemen Japfa Comfeed mengutus salah satu
manajernya untuk mendampingi kami.
Tiba di pabrik Japfa
Comfeed, di pintu masuk kantor kami disambut lengkap seluruh manajemen pabrik.
Sang kepala pabrik menjadi penyambut pertama. Setelah bersilaturahmi sejenak,
kemudian tiba pada pokok acara.
Penanggung jawab 5 R pabrik
Japfa Comfeed Cirebon yang langsung memberikan penjelasan secara lengkap
praktik 5 R di pabrik Japfa Comfeed Cirebon sehingga pabrik menjadi jauh lebih
efisien dan produktif.
Selesai penjelasan kami
diajak berkeliling mengitari pabrik untuk melihat secara nyata praktik 5R.
Semua boleh kami lihat dan kami boleh bertanya langsung kepada masing-masing
penanggungjawab divisinya.
Selesai praktik lapangan,
manajemen Japfa Comfeed menyuguhkan kami makanan khas Cirebon terbaik: empal
gentong, nasi jamblang dan tahu gejrot. Sehabis makan siang kejutan diberikan
manajemen Japfa Comfeed kepada kami. Beberapa staf dan manajer pabrik mengajak
kami berkeliling kota Cirebon. Berbelanja batik khas Cirebon dan tentu makanan
yang hanya ditemukan di kota Cirebon. Sore baru rombongan kami diantar menuju
stasiun. Tak disangka ketika kami hendak naik kereta, nasi kotak dan souvenir
diberikan kepada kami untuk bekal menuju Jakarta.
Perlakuan Istimewa
Di dalam kereta pikiran saya
mengembara. Pasti kawan-kawan dari Kalimantan Barat (mayoritas mereka dari
pedalaman) merasakan sensasi luar biasa ketika mereka diperlakukan sangat bagus
dari manajemen Japfa Comfeed.
Manajemen Japfa Comfeed
tidak sekadar memberi ruang pada kami untuk melakukan studi banding praktik 5
R. Manajemen Japfa Comfeed memberikan pelayanan prima kepada tamunya. Tak
peduli tamunya berasal dari pedalaman nun jauh di Kalimantan Barat yang baru
belajar mengelola bisnis secara profesional.
Perilaku manajemen Japfa
Comfeed cabang Cirebon tidak muncul secara tiba-tiba. Apalagi dibuat-buat untuk
sekadar menyenangkan tamunya. Rombongan kami bukan rombongan pejabat. Atau
rombongan dari perusahaan multi nasional yang akan menjajagi kerjasama bisnis
dengan Japfa Comfeed. Klien saya sekelompok pekerja dari pedalaman yang ingin
belajar mengelola bisnis secara profesional, walaupun bisnis mereka bisnis
sosial.
Perilaku manajemen Japfa
Comfeed Cirebon tak lain karena meniru dari perilaku para petingginya. Terlebih
lagi petinggi paling tinggi dari seluruh kelompok bisnis Japfa Comfeed; Handojo
Santosa. Perilaku Handojo Santosa telah bermetamorfosis menjadi budaya
perusahaan Japfa Comfeed. Adalah Robert Greenleaf sang kreator dari kepemimpinan
melayani (servant leadership).
Sebuah pendekatan
kepemimpinan yang sudah tidak baru lagi tetapi tetap relevan untuk konteks
kekinian. Kata Greenleaf, servant-leader pertama-tama tidak melihat dirinya
sebagai pemimpin (leader first) tetapi pelayan (servant first).
Ada tiga syarat untuk
menjadikan dirinya pemimpin melayani, yaitu: (1) Kesadaran diri sebagai pelayan
yang ingin melayani itulah yang mendorongnya memilih menjadi pemimpin. (2)
Dalam kepemimpinan yang didorong oleh hati yang ingin melayani ini, kebutuhan
konstituen menduduki prioritas tertinggi. (3) Jadi harus ada perubahan hati,
dari keinginan menjadi “orang besar,” “orang terkemuka” atau “orang berkuasa”
menjadi keinginan melayani.
Sebagai CEO kelompok Japfa
Comfeed, Handojo Santosa memiliki berbagai kemewahan untuk menjadi “orang
besar,” “orang terkemuka” atau “orang berkuasa.” Namun dia memilih jalan sunyi
untuk melayani. Melayani seluruh keluarga besar Japfa Comfeed.
Melayani seluruh pelanggan
Japfa Comfeed dan pihak-pihak yang berhubungan dengan Japfa Comfeed. Melayani
negerinya dengan produk-produk berkualitas. Lebih dari itu ia melayani
kemanusiaan melalui caranya memimpin konglomerasi bisnis Japfa Comfeed. Pak
Handojo, Anda memang layak mendapat predikat best CEO dari ajang Bisnis
Indonesia Award 2012.
Sumber : Bisnis Indonesia,
12.09.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar