JAKARTA: AirAsia Group
menilai positif dan siap bersaing sehat dengan maskapai baru bentukan Lion Air
dan NADI, Malindo Airways di Malaysia.
"Welcome untuk Malindo
Airways di Malaysia, pasar penerbangan terbuka untuk siapa saja, ini akan baik
untuk iklim kompetisi," kata CEO AirAsia Group Tony Fernandes kepada
Bisnis di kantor AirAsia Asean, Jakarta, Selasa (18/9/2012).
Menurutnya kehadiran
maskapai baru, Malindo Airways akan menjadikan iklim kompetisi yang sehat di
industri penerbangan di Malaysia bahkan di Asia mengingat 49% sahamnya dipegang
PT Lion Mentari Airlines (operator Lion Air) sehingga dampaknya akan
menguntungkan pelanggan.
"Nantinya sama seperti
perusahaan operator jasa telekomunikasi, semakin banyak pemain, akan semakin
menguntungkan pelanggan, karena para operator bersaing dengan memberikan
pelayanan maksimal agar dipilih," katanya.
Sebelumnya, Lion Air,
maskapai yang terkenal sebagai pelopor penerbangan bertarif rendah di Indonesia
sepakat mendirikan Malindo Airways dengan National Airospace & Defence
Industries (NADI) Sdn Bhd, dan maskapai ini akan beroperasi di Malaysia.
Berdasarkan kerjasama ini, Lion Air akan memiliki 49% saham di Malindo Airways,
dan sisanya 51% dipegang NADI. Nantinya Lion Air akan menyediakan pesawat,
sedangkan NADI akan mengoperasikannya.
Menurut Tony, pasar
penerbangan di Asean itu sangat menjanjikan, sehingga memungkinkan banyak
pemain. Dengan demikian AirAsia Group akan fokus pada pengembangan di pasar
Asean mengingat jumlah penduduk di kawasan ini yang mencapai 600 juta jiwa.
"Setidaknya kami
menargetkan dapat meraih 20% penumpang dari total penduduk di kawasan
Asean," tuturnya.
Dia menyatakan AirAsia
berusaha mendekatkan negara-negara di Asean dalam 4 jam penerbangan sampai ke
negara-negera tetangga dengan populasi terbanyak seperti China dan India, serta
Jepang dan Korea. Wilayah Asean, Asia Timur Laut dan Asia Selatan sendiri
memiliki jumlah populasi sebanyak 3 miliar jiwa, atau 43% dari jumlah penduduk
dunia.
Tony menjelaskan untuk
memperkuat posisi di Asean, AirAsia bahkan mendirikan kantor AirAsia Asean di
Jakarta. Dipilihnya Jakarta sebagai kantor AirAsia Asean, karena Indonesia,
khususnya Jakarta memiliki potensi pasar yang besar dengan kebudayaan yang
beragam.
"Kenapa Jakarta dipilih
sebagai kantor AirAsia Asen? Karena menurut saya Jakarta paling hot di Asia,
ini tempat yang bagus untuk tinggal, tidak jauh dari rumah saya. Banyak
kebudayaan disini, banyak talenta, kami melihat ini peluang untuk membuat
kantor disini. Ke depannya AirAsia, sebagai masa depan Asia. Asean massive
market, penerbangan low cost bagus diterapkan,” ujarnya.
AirAsia Group saat ini
memiliki enam maskapai penerbangan di lima negara yakni AirAsia Malaysia,
AirAsia Thailand, AirAsia Indonesia, AirAsia Filipina, dan AirAsia Jepang, juga
AirAsia X di Malaysia yang untuk melayani penerbangan jarak jauh.
"Kami targetkan
nantinya buka lagi AirAsia di Korea dan India. Kami inginnya AirAsia dikenal di
seluruh dunia seperti Coca-Cola," tuturnya.
Khusus untuk AirAsia
Indonesia, Tony menargetkan dalam 2 tahun dapat meningkatkan kapasitas hingga
dua lipat atau 200%. (bas)
Sumber : Bisnis Indonesia,
18.09.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar