JAKARTA–L’Oreal tingkatkan
penetrasi di Indonesia dengan meningkatkan investasi melalui pembangunan pabrik
terbesar di dunia dan mengedukasi puluhan ribu penata rambut di salon seluruh
Indonesia.
Vismay Sharma, Presiden
Direktur PT L’Oreal Indonesia mengatakan pihaknya sedang menyiapkan pabrik baru
di kawasan Jababeka dengan nilai investasi sebesar 100 juta euro atau Rp1,25
triliun.
“Pabrik tersebut akan menjadi
pabrik L’Oreal grup terbesar di dunia dengan produksi produk perawatan rambut
dan kulit yang akan didistribusikan ke seluruh negara di kawasan ASEAN,”
ujarnya, Rabu (5/9).
Pasar kecantikan di
Indonesia tahun ini diprediksi mencapai Rp16,6 triliun dan mencapai Rp20,62
triliun di 2014. L’Oreal melihat hal tersebut sebagai potensi besar dengan
pertumbuhan penjualan perusahaan mencapat lebih dari 30% per tahun dalam
beberapa tahun terakhir.
Pihaknya menargetkan untuk
mempertahankan persentase pertumbuhan tersebut dan meningkakan kontribusi
L’Oreal Indonesia terhadap pendapatan L’Oreal di Asia Pasifik dan dunia.
L’Oreal mencatat penjualan neto sebesar 11,2 miliar euro hingga semester
I/2012, sebesar 2,13 miliar euro disumbang dari Asia Pasifik, termasuk Indonesia.\
Sepanjang tahun lalu L’Oreal
membelanjakan dana 721 juta euro di seluruh dunia untuk penelitian kosmetik dan
dermatologis dengan 3.676 staf peneliti dari 60 kewarganegaraan, serta
mendaftarkan 613 paten.
Bisnis salon tahun ini,
L’Oreal Indonesia kembali fokus meningkatkan penetrasinya ke industri salon
dengan berbagai program edukasi dan membantu para penata rambut dan pemilik
salon meningkatkan bisnisnya.
Michel Toth, General Manager
Divisi Produk Professional PT L’Oreal Indonesia mengatakan saat ini nilai
industri salon di Indonesia sebesar Rp710 miliar dengan rata-rata pertumbuhan
10% per tahun.
“Kami ingin membantu para
penata rambut untuk meningkatkan bisnisnya dengan edukasi, mulai dari
meningkatkan teknik penataan rambutnya, hingga mengelola bisnisnya,” ujarnya.
Nilai bisnis industri salon
sebesar Rp710 miliar, sebesar 51% dari layanan creambath dan hair spa, 26%
pelurunan dan keriting rambut (texture), 16% pewarnaan, dan sisanya penataan
rambut (styling).
Saat ini ada sekitar 90.000 salon
di seluruh Indonesia, sebanyak 1.700 diantaranya kelas A dengan rata-rata harga
layanan Rp205.000, sebanyak 14.000 kelas B, kelas C sebanyak 25.800, dan
sisanya 48.500 kelas D.
“Salon kelas B dan C
mencapai 69% dari total pasar dan diprediksi mereka mengalami kenaikan, seiring
dengan naiknya pasar kelas menengah di Indonesia,” ujarnya. (JIBI/aw)
Sumber : Kabar24, 05.09.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar