JAKARTA: Produsen kereta api
dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan kereta rel listrik (KRL) commuter
line domestik.
Berdasarkan data Kementerian
Perindustrian, PT Industri Kereta Api Indonesia (Inka), selaku satu-satunya
produsen kereta api Tanah Air, hanya mampu memproduksi 40 unit KRL commuter
line per tahun.
Adapun kebutuhan KRL
commuter line dalam negeri mencapai 180 unit pada tahun ini. Jumlah tersebut
diprediksi akan terus bertambah karena didorong kebutuhan pemerintah untuk
menambah sarana transportasi.
Kasubdit Industri Roda Dua
dan Kereta Api Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
Kementerian Perindustrian Budi Hartoyo mengemukakan PT Kereta Api Indonesia
(KAI) mengimpor sebagian KRL commuter line dari Jepang untuk memenuhi kebutuhan
produk tersebut setiap tahun.
“Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,
akhirnya PT KAI masih harus impor dari Jepang,” katanya, Jumat (28/9).
Dia menjelaskan 40 unit
kebutuhan KRL commuter line tersebut terdiri dari 10 set. Adapun satu set
kereta api terdiri dari empat gerbong.
Permintaan produk KRL
commuter line diprediksi akan terus mengalami peningkatan setiap tahun. Hal itu
didorong pula dengan program pemerintah yang ingin mengarahkan kereta api
sebagai moda angkutan massal masa depan.
Budi mencontohkan pemerintah
sedang merencanakan pembangunan kereta api bandara untuk merealisasikan program
tersebut.
Meskipun terkendala dengan
tertahannya impor bahan baku baja di sejumlah pelabuhan, kata Budi, kondisi
tersebut tidak akan mengganggu produksi kereta PT Inka.
“Bahkan, tingkat kandungan
dalam negeri [TKDN] sudah mencapai 50% saat ini,” ungkapnya.
Pemerintah, ujar Budi, akan
terus mendorong industri kereta api dalam negeri. Untuk menggenjot pertumbuhan
industri ini, Kementerian Perindustrian meminta adanya penghapusan bea masuk
komponen.(api)
Sumber : Bisnis Indonesia,
28.09.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar