BEIJING: China berpotensi untuk tetap mempertahankan
target pertumbuhan ekonomi tahunan
sebesar 7,5% pada tahun depan setelah kepemimpinan baru yang dipimpin oleh Xi
Jinping tidak akan mentolerir penurunan lebih besar dari pencapaian terendah
sejak 2004.
Sebanyak 9 dari 16 analis yang disurvei Bloomberg News
pada 22-30 November memperkirakan
pemerintah china menetapkan tujuan tidak berubah, masih sama dengan 2012.
Sementara 6 lainnya melihat adanya harapan penurunan hingga 7%, dan 1 analis melihat akan ada peningkatan
hingga 8%.
Pejabat ekonomi
bertemu bulan ini untuk memetakan kebijakan 2013 dan dapat menetapkan
target yang akan secara resmi diumumkan pada
sidang tahunan parlemen, Maret mendatang.
Target 7,5% merupakan sinyal bahwa Xi dan Li Keqiang,
ditetapkan untuk menggantikan Wen Jiabao sebagai perdana menteri, siap untuk
memperluas pelonggaran fiskal dan moneter untuk memulihkan ekonomi China yang goyah.
Sementara itu, data per 1 Desember menunjukkan indeks
manufaktur naik ke level tertinggi dalam 7 bulan pada November, menambah bukti
adanya pertumbuhan kembali menguat dari level terendah dalam 3 tahun.
"Hal ini akan memberikan gambaran yang jelas dari
kepemimpinan baru bahwa mereka ingin memastikan pertumbuhan ekonomi yang
stabil," ujar Li Miaoxian, Ekonom BoCom International Holdings Co, di
Beijing.
Menurutnya, jika target pertumbuhan ekonomi hanya 7%,
nilai tersebut telalu rendah dan membuat pasar khawatir.
Li memperkirakan target 7,5%, yang diprediksi akan
mendorong pertumbuhan yang sebenarnya lebih tinggi dari 8% dan memungkinkan
pemerintah untuk menjadi lebih akomodatif dalam memebentuk kebijakan ekonomi
dari pada dengan target 7%.(sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 03.12.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar