CILACAP: Kementerian Perhubungan meresmikan sistem
persinyalan kereta api terkomputerisasi pertama di Indonesia yang dioperasikan
di Stasiun Gumilir.
Menteri Perhubungan E. E. Mangindaan mengatakan sistem Computer Based Interlocking (CBI) bisa meningkatkan efisiensi, keamanan dan frekuensi lalu lintas kereta api.
Dia mengatakan implementasi sistem tersebut adalah bagian dari upaya modernisasi dari sistem mekanik ke sistem elektronik.
"Saat ini sistem persinyalan elektronik baru 20%. Kebanyakan masih mekanik dan produksi asing," kata Mangindaan, Rabu (19/12).
Peresmian CBI di Stasiun Gumilir, Cilacap dihadiri oleh Menhub, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta dan Deputi Menteri BUMN Segar Budiarjo.
Menristek mendorong pengembangan sistem persinyalan segera diteruskan ke teknologi automatic train protection (ATP) untuk menjaga kesinambungan modernisasi teknologi kereta api.
Dia optimistis kerja sama PT LEN, Institusi Teknologi Bandung, Institut Teknologi Semarang dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mampu menyediakan teknologi yang dibutuhkan oleh infrastruktur perkeretaapian Indonesia.
"Kami [Kemenristek] ada lahan di Serpong. Itu bisa digunakan sebagai lokasi test track," kata Gusti.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tunjung Indrawan menjelaskan sistem persinyalan elektronik mengurangi ketergantungan keselamatan kereta api pada faktor manusia.
Dia memaparkan sistem CBI dikembangkan secara mandiri oleh konsorsium yang dipimpin PT LEN sejak 2009.
"Persinyalan saat ini masih didominasi perusahaan luar negeri. Sistem CBI adalah bentuk kemandirian," kata Tunjung. (ra)
Sumber : Bisnis Indonesia, 19.12.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar