JAKARTA—Samin Tan, Presiden Komisaris dan salah satu
pemegang saham terbesar Bumi PLC, berencana membubarkan usaha patungannya
dengan Bakrie Group agar kedua pihak diperbolehkan bertindak terpisah dalam
pemungutan suara di direksi Bumi.
Hari Rabu kemarin, UK Takeover Panel atau badan pengawas
merger di Inggris memutuskan Bakrie Group bertindak sejalan atau “in concert”
dengan Samin Tan dan Rosan Roeslani, salah satu pemegang saham lain di Bumi.
Dengan melepas hubungan bisnis Bakrie terkait perusahaan batu bara yang
berkantor di London itu, Samin berharap panel bisa mengubah keputusan tersebut.
Takeover Panel, yang bertanggung jawab memastikan
perlakuan adil untuk seluruh pemegang saham dalam proses merger, menyatakan hak
suara ketiga investor Indonesia itu di direksi Bumi akan dibatasi, karena
ketiganya dianggap bekerja sama.
Berdasarkan keputusan itu, total hak suara Bakrie, Samin,
dan Rosan kini dibatasi hingga 30%, meski ketiganya menguasai 50% lebih saham
Bumi. Batasan itu dapat memengaruhi hasil pemungutan suara yang akan menentukan
perincian proses “cerai” antara Bumi dan keluarga Bakrie.
Menyusul sengketa di level direksi Bumi terkait tata
kelola perusahaan, Bakrie Group menyatakan niatnya mundur dari Bumi dengan menawarkan
$1,2 miliar dan saham mereka, untuk ditukar dengan tambang batu bara milik Bumi
di Indonesia. Jika tawaran ini diterima, semua aset pertambangan perusahaan itu
akan kembali ke tangan Bakrie Group, dan Bumi menjadi sebuah cangkang investasi
tanpa aset.
Walaupun keputusan panel itu mengubah peta suara direksi,
Samin berkata pemegang saham akan tetap menerima setidaknya sebagian tawaran
dari Bakrie, awal tahun depan. Menurutnya, sebagian besar investor sudah setuju
dengan tahap pertama penawaran itu, yakni pengambilalihan kembali PT Bumi
Resources oleh Bakrie.
“Ini adalah hal yang tepat bagi perusahaan,” jadi
investor sebaiknya menyetujui tawaran Bakrie untuk membeli kembali Bumi
Resources, kata Samin dalam wawancara. “Saya yakin [tawaran itu] masih akan
mendapat dukungan pemegang saham.
Perusahaan pertambangan milik Samin, PT Borneo Lumbung
Energi & Metal, memang memiliki ikatan kuat dengan Bakrie di Bumi. Melalui
dua kendaraan investasi, Borneo dan Bakrie Group menguasai saham Bumi secara
tandem, dan dengan demikian harus bersama-sama memakai hak suara. Tapi Borneo
tengah dalam proses menarik diri dari kendaraan investasi patungan itu, kata
Samin, dan maka akan memegang saham Bumi secara independen sebelum akhir tahun.
Setelah masa tenang selama tiga sampai enam bulan seperti
yang biasanya disyaratkan panel, Samin berharap Borneo akan dianggap sebagai
investor yang terpisah dari Bakrie Group.
Sumber : ISWJ, 21.12.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar