JAKARTA: Industri pelayaran nasional menargetkan kontribusi kapal
berbendera Indonesia dalam pengangkutan produk ekspor dan impor bisa mencapai
30% dari saat ini 9% sehingga bisa menyelamatkan potensi devisa yang hilang.
Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita
Hartarto mengatakan target tersebut bisa terealisasi dengan catatan mampu
didukung oleh regulasi dari pemerintah terutama terkait dengan penerapan pajak.
“Ekspor impor kita baru diangkut oleh kapal nasional itu 9%. Masih kecil
sekali, ke depannya diharapkan bisa 30% diangkut oleh kapal berbendera merah
putih. Kapal asing masuk ke kita tidak bayar PPn,” katanya di sela—sela INSA
Conference & Exhibition di Jakarta, Jumat (7/12/2012).
Pihaknya mulai berkonsentrasi pada angkutan ekspor dan impor guna membantu
negara dalam mengurangi potensi devisa yang hilang dari freight atau ongkos
angkut kapal asing.
Peran kapal berbendera Merah Putih pada angkutan ekspor dan impor
diperkirakan hanya 9% dari total estimasi 530 juta ton ekspor impor hingga
2011.
Sisanya dikuasai oleh kapal asing. Potensi devisa yang hilang diperkirakan
mencapai Rp240 triliun per tahun dari ongkos angkut luar negeri itu. (ra)
Sumber : Bisnis Indonesia, 07.12.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar