BALIKPAPAN--Peralihan aktivitas bongkar muat peti kemas dari Pelabuhan Semayang ke Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau dijadwalkan rampung pada Januari 2013 mendatang seiring dengan selesainya pembangunan jalan akses menuju kawasan tersebut.
Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan adanya peralihan tersebut akan mengurangi dampak kemacetan di dalam kota.
Selain itu, masa tunggu kapal di pelabuhan juga bisa berkurang karena penggunaan peralatan yang lebih lengkap di TPK Kariangau.
“Januari tahun depan semua aktifitas bongkar muat harus di TPK Kariangau. Ini harus jalan karena memang sudah diprogramkan,” ujarnya, Selasa (18/12).
Nantinya, Pemkot Balikpapan akan menerapkan aturan pembatasan kendaraan bertonase besar yang masih berkeliaran di dalam kota.
Dia berharap hal ini bisa mengurangi beban jalan yang sering mengalami kemacetan akibat penumpukan kendaraan di sekitar pelabuhan. Tantin mengungkapkan peralihan tersebut baru dijalankan untuk peti kemas karena kebutuhannya mendesak.
Adapun untuk komoditas dan bahan pokok lainnya, Pemkot Balikpapan masih memberikan toleransi bongkar muat dilakukan di Pelabuhan Semayang.
“Kalau untuk logistik secara bertahap. Perlu dukungan infrastruktur pergudangan juga di sana,” tambahnya.
Dia berpendapat peralihan dilakukan secara bertahap guna memberi waktu dalam persiapan pembangunan fasilitas pergudangan yang selama ini masih tersebar.
Apabila dipaksakan pindah mengikuti peti kemas, Tantin mengkhawatirkan adanya inefisiensi biaya sehingga mengakibatkan gangguan distribusi.
“Kalau sistem pergudangan masih seperti sekarang masih belum efisien, rentan terhadap gangguan distribusi. Kalau dipaksakan bisa berdampak pada peningkatan harga akibat beban distribusi yang meningkat,” ungkapnya.
Kendati demikian, dirinya optimis peralihan tersebut bisa terealisasi pada Januari 2013. Dirinya juga berharap agar ada investor yang tertarik untuk membuat kawasan pergudangan terpadu untuk mengatasi masalah distribusi sembako atau barang logistik lainnya, sehingga akhir tahun depan semua kegiatan bongkas muat di pusatkan di TPK Kariangau.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan Suryanto mengatakan pemerintah berencana membangun pusat pergudangan berdekatan dengan lokasi pelabuhan.
Namun, pembangunan gudang tersebut masih belum diketahui waktu perealisasiannya karena lokasi lahan yang masih belum ada jalan aksesnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Balikpapan Rendi S. Ismail mengaku sedang menjajaki peluang untuk berinvestasi pergudangan di sekitar TPK Kariangau.
Dia menambahkan kebutuhan akan gudang menjadi fasilitas pelabuhan yang harus tersedia bagi para pelaku usaha. Namun, pihaknya menyayangkan tingginya harga lahan di sekitar areal TPK Kariangau hingga melebihi batas wajar.
Menurutnya, hal ini menjadi salah satu faktor penghambat masih belum tertariknya investor masuk dalam bisnis pergudangan di TPk Kariangau. (Bsi)
Sumber : Bisnis Indonesia, 20.12.12.
Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan adanya peralihan tersebut akan mengurangi dampak kemacetan di dalam kota.
Selain itu, masa tunggu kapal di pelabuhan juga bisa berkurang karena penggunaan peralatan yang lebih lengkap di TPK Kariangau.
“Januari tahun depan semua aktifitas bongkar muat harus di TPK Kariangau. Ini harus jalan karena memang sudah diprogramkan,” ujarnya, Selasa (18/12).
Nantinya, Pemkot Balikpapan akan menerapkan aturan pembatasan kendaraan bertonase besar yang masih berkeliaran di dalam kota.
Dia berharap hal ini bisa mengurangi beban jalan yang sering mengalami kemacetan akibat penumpukan kendaraan di sekitar pelabuhan. Tantin mengungkapkan peralihan tersebut baru dijalankan untuk peti kemas karena kebutuhannya mendesak.
Adapun untuk komoditas dan bahan pokok lainnya, Pemkot Balikpapan masih memberikan toleransi bongkar muat dilakukan di Pelabuhan Semayang.
“Kalau untuk logistik secara bertahap. Perlu dukungan infrastruktur pergudangan juga di sana,” tambahnya.
Dia berpendapat peralihan dilakukan secara bertahap guna memberi waktu dalam persiapan pembangunan fasilitas pergudangan yang selama ini masih tersebar.
Apabila dipaksakan pindah mengikuti peti kemas, Tantin mengkhawatirkan adanya inefisiensi biaya sehingga mengakibatkan gangguan distribusi.
“Kalau sistem pergudangan masih seperti sekarang masih belum efisien, rentan terhadap gangguan distribusi. Kalau dipaksakan bisa berdampak pada peningkatan harga akibat beban distribusi yang meningkat,” ungkapnya.
Kendati demikian, dirinya optimis peralihan tersebut bisa terealisasi pada Januari 2013. Dirinya juga berharap agar ada investor yang tertarik untuk membuat kawasan pergudangan terpadu untuk mengatasi masalah distribusi sembako atau barang logistik lainnya, sehingga akhir tahun depan semua kegiatan bongkas muat di pusatkan di TPK Kariangau.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan Suryanto mengatakan pemerintah berencana membangun pusat pergudangan berdekatan dengan lokasi pelabuhan.
Namun, pembangunan gudang tersebut masih belum diketahui waktu perealisasiannya karena lokasi lahan yang masih belum ada jalan aksesnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Balikpapan Rendi S. Ismail mengaku sedang menjajaki peluang untuk berinvestasi pergudangan di sekitar TPK Kariangau.
Dia menambahkan kebutuhan akan gudang menjadi fasilitas pelabuhan yang harus tersedia bagi para pelaku usaha. Namun, pihaknya menyayangkan tingginya harga lahan di sekitar areal TPK Kariangau hingga melebihi batas wajar.
Menurutnya, hal ini menjadi salah satu faktor penghambat masih belum tertariknya investor masuk dalam bisnis pergudangan di TPk Kariangau. (Bsi)
Sumber : Bisnis Indonesia, 20.12.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar