Tak ada aksi anarkistis dan kekerasan yang terjadi.
Sekitar 71 ribu buruh yang menyemut di Jakarta, tertib menyampaikan
aspirasinya.
Para buruh yang berunjuk rasa sejak pukul 09.00 WIB, Rabu
(1/5/2013) dalam rangka memperingati Hari Buruh benar-benar patut diacungi
jempol. Aksi mereka di Jakarta, mulai dari kawasan Sudirman, Bundaran HI,
Thamrin, hingga Istana Negara berjalan lancar.
Para buruh menyuarakan aspirasi menolak outsourcing,
menolak upah murah, menuntut peningkatan kesejahteraan, dan menolak kenaikan
BBM. Mereka bergerak serentak dari berbagai organisasi, buruh bersatu
menyuarakan aspirasi.
Berpusat di Istana Negara, para buruh berteriak meminta
keadilan untuk mereka. Aksi berjalan damai, para buruh bersatu untuk satu
tujuan bersama. Tanpa anarkisme.
Tak ada juga aksi blokir tol yang mengganggu kepentingan
masyarakat luas. Aksi buruh yang berduyun-duyun dengan berbagai angkutan memang
menyebabkan macet, tapi bisa dimaklumi, ketika aspirasi berjalan tertib.
"Saya sampaikan, hari ini dan hari kemarin di May
Day kami sengaja turun dan berjalan berkilo-kilometer kami datang dari pelosok
pabrik, hanya satu tujuan yaitu melawan rasa ketidakadilan," kata Presiden
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
Suara Iqbal mungkin mewakili suara buruh lainnya. Seperti
suara Edi, buruh di Bekasi yang datang ke Istana berharap perbaikan nasibnya.
Edi ingin dirinya serta seluruh kaum buruh bekerja dengan nyaman dan
mendapatkan kesejahteraan.
"Gaji saya sudah sesuai UMR karena sudah jadi
karyawan tetap, tapi di perusahaan masih banyak yang outsourcing, banyak yang
gajinya di bawah UMR," ungkap Edi.
Perjuangan kaum buruh yang tak anarkis memang luar biasa.
Tapi yang utama, pemenuhan tuntutan mereka juga harus diprioritaskan. Selamat
hari buruh!
Sumber : detik, 01.05.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar