BISNIS.COM, JAKARTA—Para investor percaya bahwa Indonesia
akan mendorong DBS Group Holdings Ltd. membatalkan pengambilalihan Bank Danamon
dalam satu nilai transaksi terbesar di Asia Tenggara.
Bank Indonesia (BI) pekan lalu menyetujui bahwa bank
milik Singapura tersebut, yang mengajukan penawaran sebesar US$6,8 miliar untuk
menguasai semua aset PT Bank Danamon Indonesia, untuk membeli hanya 40% dari
perusahaan tersebut. Pada saat yang sama BI mendorong perbankan nasional untuk
mempunyai akses yang sama di Singapura.
Dengan kesepakatan batas waktu tiga hari, Danamon dijual
dengan harga diskon takeover yang lebih besar dari transaksi yang masih
berlangsung yang mencapai di atas US$500 juta, menurut data yang dikumpulkan
Bloomberg.
Meski kepemilikan saham minoritas di Danamon akan
mengurangi keterikatan DBS Singapura,
yang merupakan pasar pinjaman paling tidak menguntungkan di Asia Tenggara,
peraturan kepemilikan perbankan di Indonesia, bisa saja melarang bank tersebut
untuk mendapatkan kepemilikan penuh.
Kesepakatan awal, yang ditandatangani lebih dari satu
tahun lalu, menyebutkan DBS akan menguasai penuh Danamon, dan isi kesepakatan
tersebut diubah sebelum pembelian dalam porsi kecil dinilai logis oleh DBS,
ujar CMC Markets Singapore Pte. Sedangkan opsi lainnya adalah DBS akan
membatalkan transaksi tersebut secara keseluruhan , menurut IG Asia Pte.
“Pada poin ini, DBS tidak diuntungkan,” ujar Kelly Teoh,
seorang ahli strategi pasar IG Asia yang berbasis di Singapura sebagaimana
dikutip Bloombereg, Kamis (30/5/2013).
Menurutnya, saham minoritas tidak masuk akal karena tidak
akan ada kekuatan untuk mengendalikan bisnis sesuai keinginan mereka. “Saya tidak heran kalau DBS mundur dari
rencana tersebut,” ujarnya.
Sumber : Bisnis Indonesia, 30.05.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar